Jawa TimurPendidikan

ITS Kolaborasi Bersama KTH di AMKE Batu, Rancang Melalui Website Produk Berbasis Online

Onlinekoe.com | Surabaya – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya memiliki kerjasama dengan Kelompok Tani Hutan (KTH) Panderman yang membina kawasan wisata dan produk herbal di Area Model Konservasi Edukasi (AMKE) di Desa Oro-Oro Ombo, Kecamatan Batu, Kota Batu, Jawa Timur.

Menurut Dr Choirul Mahfud, Wakil Kepala Pusat Kajian Kebijakan Publik Bisnis dan Industri (PKKPBI) ITS, bahwa sejak tahun lalu, tim pengabdian masyarakat dalam PKKPBI DRPM ITS sudah melakukan sejumlah kegiatan pengabdian kepada masyarakat dan kuliah kerja nyata (KKN) yang melibatkan mahasiswa dan sejumlah dosen di kawasan AMKE.

“Tahun ini, kegiatan Abmas kembali dilanjutkan dengan beragam fokus dan target sasaran untuk mendukung beberapa aspek, termasuk diantaranya adalah perancangan website produk berbasis online,” ungkap Choirul.

Choirul menambahkan maksud dan tujuan perancangan website adalah sebagai komitmen dan kontribusi ITS untuk membantu mitra. Khususnya, dalam mengurai permasalahan utama dalam promosi dan penjualan produk wisata yang akhir-akhir ini ikut terdampak masalah pandemi Covid-19.

“Penjualan produk berbasis online ini dimaksudkan bisa menjadi salahsatu solusi alternatif untuk menjawab masalah yang ada. Bahkan, melalui website juga bisa digunakan untuk memaksimalkan promosi produk dan memperkuat branding kawasan pusat wisata alam yang indah di sekitar pegunungan Panderman kota Batu,” jelas Choirul.

Sementara itu, Wakil tim KKN Mahasiswa Gilang Rahmat Akbar, juga menjelaskan bahwa perancangan website yang berisi produk-produk yang dijadikan inovasi di AMKE Kota Batu ini memiliki sejumlah manfaat yang penting diketahui oleh masyarakat luas.

“Utamanya, untuk membantu para warga dalam memanfaatkan produk asli masyarakat Batu, khususnya di AMKE,” jelas Gilang.

Gilang bersama tim KKN ITS juga mengungkapkan bahwa ada sisi efisiensi dan efektifitas dari pembuatan website ini bagi masyarakat. Pasalnya, tanpa perlu harus berkunjung ke lokasi, masyarakat tetap bisa mengenal produk-produk herbal dari AMKE.

“Lebih dari itu, perancangan website ini juga berguna untuk digitalisasi dan memperluas informasi produk-produk yang dijual AMKE agar dapat dikonsumsi oleh masyarakat luas”, jelasnya. (Heru Saputro)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *