Iwan Aldes Minta Pemda Muba Perbaiki Jalan Putus Sekitar 1 KM
Onlinekoe.com | Musi Banyuasin, Sumsel – Jalan Kabupaten yang menghubungkan Kecamatan Sungai Lilin dan Kecamatan Lalan saat ini sudah rusak parah, diketahui kalan yang diresmikan pada tahun 2019 lalu tepatnya tanggal 18-12-2019 oleh Bupati Muba Dodi Reza waktu itu.
Pada ruas Jalan dari Jembatan Lalan (P11) Menuju Desa Mekar Jadi (B2) Sungai Lilin Sampai di bagun dengan anggaran mencapai Rp.70 milyar dengan metode pengerasan badan jalan patut diingat pembangunan tersebut menggunakan dana sangat tinggi dan kondisi badan jalan saat ini sudah mengalami kerusakan parah seperti kubangan kerbau.
Menyikapi hal ini, Wakil Ketua Komisi l DPRD Muba Iwan Aldes, Sabtu (19-03-2022) mengatakan, jalan yang dibangun oleh pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin dari dana pinjaman PT SMI mulai dari B2 Sungai Lilin menuju Kecamatan Lalan, atau dari jembatan Lalan sampai B2 Sungai Lilin dengan tahun anggaran 2019 menelan dana hampir 70 milia, dirinya selaku Wakil Rakyat dapil Bayung Lencir, Lalan dan Tungkal Jaya.
“Pada dasarnya kami sangat bersyukur dengan adanya Askes jalan yang dibangun Pemerintah Daerah walaupun dana pinjaman, tapi sedikit yang kami sayangkan jalan itu digunakan setiap hari oleh para pengusaha kelapa sawit yang ada di Kecamatan Lalan ataupun di wilayah sekitar, ada beberapa perusahan perkebunan yang melewati akses jalan Kabupaten tersebut, Seperi PT. BKI, PT. Sempurna, PT. SCK dan lain-lain,” jelasnya.
Dalam beberapa hari ini Iwan Aldes mengatakan, per tanggal (19-03-2022) dari tanggal 16,17,18 dan 19 Maret 2022, jalan Kabupaten menuju Kecamatan Lalan itu putus total, tepatnya dekat dengan PT. SCK di wilayah Kecamatan Lalan kuarang lebih 1 KM.
“Harapan kami agar Pemerintah Daerah segera mengambil langkah, jalan itu jangan sampai terputus, kenapa kami bilang jangan sampai putus dikarenakan itu Urat Nadi Masyarakat untuk membawa hasil pertanian keluar, ungakpnya.
Lanjut tokoh Pemuda Kecamatan Lalan ini mengatakan, harapannya segera dilakukan penimbunan atau pembuatan gorong-gorong atau pembuatan lain sebagainya agar bisa bagus seperti sediakala.
“Banyak sekali lobang-lobang jalan putus kemudian terendam air, apalagi dengan situasi musim penghujan,” tutupnya. (H)