Beranda Ragam Kadin Prediksikan Krisis Global Panjang

Kadin Prediksikan Krisis Global Panjang

Onlinekoe.com, Medan – Isu krisis ekonomi global belakangan ini semakin menghangat, bahkan Kamar Dagang & Industri atau Kadin angkat bicara dengan memprediksikan krisis ekonomi tersebut berlangsung lama/panjang.

“Krisis ekonomi global mengakibatkan napas bisnis kita akan megap-megap minimal harus bertahan hingga 2021,” ungkap Ketua Umum Kadin Sumatera Utara, Drs Khairul Mahalli kepada Sumatera post.co, Senin,14/10/2019.

Dia menyebutkan bisnis di Indonesia awalnya terpukul adalah industri yang bergerak di bidang bahan baku/komoditi dan produk setengah jadi yang biasa di ekspor ke China.

Bahkan saat ini sektor riil ikut terpukul.Seperti
Penjualan Astra tahun ini turun 14 % dibanding tahun lalu.Di kawasan negara ASEAN paling parah Singapura karena basis ekonominya adalah trading. Pertumbuhan ekonomi Singapura hanya 0.1 %. Sedangkan Indonesia masih di angka 5,02 %

“Namun negara Asia yang maju Vietnam karena mereka bisa mengambil kesempatan. Tapi sekarang Vietnam mulai kekurangan tenaga kerja sehingga ini kesempatan indonesia menarik investor,” kata Mahalli usai mengikuti rapat di DPP Kadin Jakarta.

Ekonomi Amerika Serikat sekarang sedang bagus. Pengangguran terendah dalam 10 tahun ini dan AS kira kira HANYA akan turunkan suku bunga The Fed sebesar 0,25 persen saja dalam setahun. Tetapi kondisi ini juga akan tergantung pemilihan presiden negara Paman Sam itu tahun depan.

Infrastruktur kata Mahalli tidak selalu memacu pertumbuhan ekonomi. Malah BUMN Indonesia yang bergerak di bidang infrastruktur akan mengalami kesulitan karena hutang sangat besar. Jalan jalan tol yang dibangun BUMN di Sumatera sepi sehingga merugikan biaya operasional.

Terkait penerimaan negara dari sektor pajak, menurut Mahalli sangat drop akibat bisnis lesu dan harga komoditas anjlok.Pengangguran dari lulusan SMA dan universitas meningkat.Sedangkan lulusan SMP dan SD terjadi pengangguran menurun karena mereka banyak bekerja di Grab/Gojek.

“Siswa siswa lulusan SMA/Univetsitas yang menganggur berpotensi mengganggu politik Indonesia terutama di medsos sehingga berpotensi muncul Hoax,” kata Mahalli.

Perkiraan Kadin, 5 tahun ke depan kondisi politik Indonesia akan lebih hangat karena semua partai politik dari sekarang sudah mulai cari calon pengganti Jokowi.

Menyinggung tentang fiskal, Mahalli mengakui saat ini fiskal dan moneter indonesia masih cukup aman. Tetapi di sektor riil perlu segera disupport karena saat ini impor selalu lebih banyak dari ekspor. Lambat laun akan mempengaruhi ke keuangan indonesia.

Perusahaan perusahaan di Indonesia terancam default akibat hutang meningkat. Dikuatirkan default ini akan terjadi cross default merembet ke yang lain seperti efek domino.

“Itu sebabnya ekonomi digital mau tidak mau perlu terus digalakkan. Ke depan semua akan bisnis dengan cara digital. Ibarat dulu orang naik kuda kemudian ganti naik mobil. Sekarang bisnis conventional, nantinya semua digital,” papar Mahalli.

Tokopedia saat ini sebut dia pelanggannya mencapai 95 juta pengunjung. Pedagangnya yang jualan via Tokopedia sudah 6,5 juta orang. Banyak yang jualan terdiri dari ibu rumah tangga. “Transaksi 24 jam dilakukan di rumah dan sangat efisien,” katanya.(tiara)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini