ANAMBAS – Kapolres Kepulauan Anambas yang baru, AKBP I Gusti Ngurah Agung Budianaloka, resmi memulai tugasnya di wilayah perbatasan usai dilantik oleh Kapolda Kepulauan Riau Irjen Pol Asep Safrudin di Batam. Ia tiba di Pelabuhan Sri Siantan, Tarempa, Sabtu siang (19/7/2025) dengan menumpangi MV Cinta Indomas dari Letung.
Kehadirannya disambut penuh harap oleh masyarakat dan jajaran Forkopimda, termasuk Bupati Kepulauan Anambas, Hasnidar alias Aneng, yang turut menyambut di dermaga. AKBP Gusti, yang pernah menjabat ajudan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, mengaku takjub dengan keindahan alam Anambas.
> “Saya sudah mencari tahu tentang Anambas sejak awal penugasan, dan setelah tiba langsung membuktikan bahwa daerah ini memang luar biasa indah. Ke depan saya ingin menjelajah dan mengenalkan potensi Anambas ke lebih banyak orang,” ujarnya kepada media.
Namun di balik keindahan laut dan pesona gugusan pulau, AKBP Gusti menyadari tanggung jawab berat yang menanti: penanganan sejumlah kasus penting yang belum tuntas dan sempat menjadi sorotan publik.
Salah satu kasus yang disebut akan menjadi perhatian utama adalah dugaan penyimpangan dalam perekrutan tenaga honorer Pemkab Anambas tahun anggaran 2020–2022. Kasus ini menyeret nama-nama pejabat penting, termasuk mantan Bupati Abdul Haris, namun hingga kini belum ada kejelasan hukum yang pasti. Meski sejumlah pihak telah diperiksa, hasil penyidikan dinilai stagnan.
Tak hanya itu, kasus dugaan korupsi proyek sodetan air senilai Rp 10 miliar tahun anggaran 2024 juga menanti keberanian Kapolres baru. Proyek yang seharusnya mengatasi banjir di Tarempa itu gagal total, meski Pemkab Anambas sudah menggelontorkan uang muka sebesar Rp 3 miliar kepada kontraktor CV Tapak Anak Bintan (TAB). Kinerja buruk dan kelalaian pihak kontraktor membuat proyek mangkrak tanpa hasil.
Masyarakat Anambas kini menggantungkan harapan besar pada kepemimpinan AKBP Gusti. Mereka berharap, kehadirannya membawa semangat baru dalam penegakan hukum yang berani dan transparan di wilayah kepulauan perbatasan ini.
> “Ini tanggung jawab berat, tapi saya percaya dengan kolaborasi semua pihak, kita bisa wujudkan penegakan hukum yang adil dan memberikan kepastian,” tegas AKBP Gusti.
Langkah awal AKBP Gusti akan menjadi penentu arah penegakan hukum di Anambas ke depan. Ketegasan terhadap kasus-kasus besar yang lama tertunda akan menjadi ukuran publik terhadap integritas Polres di bawah kepemimpinannya.
Dengan dukungan penuh dari masyarakat dan tekad untuk bekerja profesional, AKBP Gusti diharapkan mampu membuktikan bahwa hukum bisa ditegakkan tanpa kompromi, bahkan di tanah perbatasan sekalipun. (Anwar)
