Karya Film Terdaftar FFMI 2019 Lampaui Target, Pendaftar Optimis Masuk 20 Besar
Onlinekoe.com, BANDARLAMPUNG – Festival Film Mahasiswa Indonesia (FFMI) 2019 Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Ristekdikti) dan Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya melampaui target karya film yang masuk.
Penanggung jawab FFMI 2019 IIB Darmajaya, Muprihan Thaib, S.Sos., M.M., didampingi Ketua Panitia FFMI 2019, Dedi Putra, S.E., M.S.Ak., mengatakan jumlah karya film yang masuk melebihi dari target. “Antusias dari sineas muda mahasiswa se Indonesia sangat luar biasa. Sudah 139 karya film yang masuk,” ungkap dia Minggu, (23/6/2019).
Untuk pendaftar tersebar dari perguruan tinggi ataupun sekolah tinggi di Indonesia, kata Dedi, dari Pulau Sumatera hingga Nusa Tenggara Timur. “Ada satu Universitas yang memasukkan hingga 8 karya film ke panitia. Saat ini dalam proses kurasi oleh juri,” tuturnya.
Salah satu pendaftar dari Universitas Nasional, Umar Bahana Fauzi yang juga pembimbing produksi film mahasiswa mengatakan Universitas Nasional mengirimkan 8 karya film agar dapat masuk 20 besar. “Target khusus tidak ada, hanya saja film merupakan media komunikasi yang paling efektif saat ini. Sebab didalamnya ada pesan yang dikemas dengan visual, spesial efek, audio, musik, komposisi dan angle tertentu, slow motion treatment, dan lain-lain,” ujarnya.
Sehingga, lanjut dia, hasil karyanya dapat merasuk ke dalam relung-relung jiwa para penikmat tontonan karya film tersebut. “Semoga kita lolos 20 besar dan dapat kesempatan hadir dalam workshop film yang diselenggarakan panitia. Insyaallah sampai jumpa di 18-20 Juli 2019 di Bandar Lampung,” kata dia dengan optimis.
Sineas muda dari Institut Kesenian Jakarta (IKJ), Agusti Yudhatama mengatakan setiap mahasiswa dibebaskan untuk mengikuti festival film. “Jujur baru pertama kali ini saya mengikuti festival dengan SK organisasi dan surat tugas,” ujarnya.
Gusti –biasa ia disapa– menuturkan dalam mengikuti ajang festival pasti memiliki target. “Berharap agar Pratibha Subaga bisa menyabet gelar-gelar yang dinominasikan di FFMI dari 8 kategori yang dinominasikan,” tuturnya.
Mahasiswa jurusan perfilman ini berharap film yang didaftarkan dapat ditonton oleh masyarakat luas dalam FFMI 2019. “Yang paling utama sebagai filmaker dapat mengenalkan hasil karya filmnya kepada masyarakat luas,” imbuhnya.
Berdasarkan data pendaftar yang masuk ke panitia beberapa universitas ternama ikut mengirimkan karya film diantaranya Universitas Brawijaya, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Institut Kesenian Jakarta (IKJ), Universitas Islam Indonesia, Sekolah Tinggi Teknik PLN Jakarta, Universitas Riau, Universitas Jambi, Sekolah Tinggi Samudera Aceh Timur, Universitas Multimedia Nusantara, dan Universitas Negeri Jakarta. Pemenang FFMI 2019 juga ikut berpartisipasi kembali dari Universitas Timor Nusa Tenggara Timur.
Setelah pendaftaran ditutup 20 Juni 2019 dilakukan kurasi dari tanggal 21 – 25 Juni 2019. Screening dilakukan pada tanggal 25 – 28 Juni 2019 kemudian dilanjutkan dengan workshop 19 Juli 2019 dengan menghadirkan aktor sekaligus filmaker Dennis Adhiswara.
Adapun malam puncak anugerah akan memperebutkan 10 nominasi penghargaan dilakukan 20 Juli 2019. Karya sineas muda akan dinilai langsung oleh juri nasional Andi Bachtiar Yusuf selaku sutradara, Aline Jusria selaku penyunting gambar, dan Benny Kadarhariarto yang berprofesi sebagai sinematografi.