Internasional – Dalam upaya memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Jamaika, Duta Besar Republik Indonesia untuk Havana, Nana Yuliana, memimpin delegasi KBRI Havana dalam perjalanan dinas ke Jamaika pada 6-10 Desember 2024.
Kunjungan ini menyoroti pentingnya perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI), diplomasi budaya dan pendidikan, serta pengembangan hubungan masyarakat kedua negara (people-to-people connectivity).
Misi Kemanusiaan di Komunitas Missionaries of the Poor
Perjalanan dimulai dengan kunjungan Dubes Nana Yuliana ke komunitas Missionaries of the Poor (MOP) di Kingston pada 6 Desember 2024.
Dalam pertemuan dengan Father Ho Lung, pendiri MOP, Dubes Nana Yuliana memuji kontribusi besar organisasi tersebut dalam mendukung masyarakat marginal.
Fakta bahwa terdapat 56 WNI yang tergabung dalam komunitas MOP menjadi bukti nyata peran Indonesia dalam kegiatan kemanusiaan internasional.
Solidaritas dalam Perpisahan untuk Brother Yohanes Donbosco Boku
Pada 7 Desember 2024, fokus utama delegasi adalah pelindungan dan pelayanan kekonsuleran WNI.
Dubes Nana Yuliana dan tim menghadiri pemakaman Brother Yohanes Donbosco Boku, seorang anggota MOP asal Indonesia, dalam proses Misa yang dipimpin oleh Archbishop Kenneth Richards, D.D., C.D di Holy Trinity Cathedral, Kingston turut diikuti oleh pihak keluarga melalui siaran langsung di Youtube.
Prosesi pemakaman berlangsung dengan penuh khidmat hingga ke Resurrection Step Cemetery, Mt. Tabour.
Setelahnya, tim KBRI Havana mengadakan pertemuan bersama komunitas WNI dari MOP di Mt. Tabour sebagai wujud solidaritas dan kebersamaan.
Pertemuan dengan WNI dan kunjungan ke toko furniture dari Indonesia
Pada 8 Desember 2024, Dubes Nana Yuliana bertemu Ibu Sharin Sunder, seorang WNI di Ocho Rios, untuk memastikan hak-haknya terlindungi terutama untuk isu kekonsuleran bagi anak-anak Indonesia dari hasil kawin campur dengan warga Jamaika.
Kunjungan dilanjutkan ke Montego Bay, untuk mendatangi toko Matahari Furniture yang memasarkan furnitur Indonesia. Matahari Furniture mengimpor produk-produk premium dari Jawa Tengah seperti meja, kursi, tempat tidur dan asesoris untuk kalangan atas di Jamaika.
Saat ini Matahari Furniture mempunyai 2 toko di Jamaika. Toko ini mengimpor produk dari Indonesia lebih dari 10 kontainer dalam 1 tahun.
Kolaborasi Pendidikan di Universitas West Indies
Pada 9 Desember 2024 berfokus pada penguatan kerja sama pendidikan dan diplomasi budaya. Dalam pertemuan dengan Dr. Christine Clarke (Wakil Dekan) dan Dr. Lisa Vasciannie (Wakil Dekan untuk Kemitraan dan Mobilisasi Sumber Daya Manusia) dari Fakultas Ilmu Sosial Universitas West Indies (UWI), Kingston, Dubes Nana Yuliana menawarkan peluang beasiswa dan penelitian di Indonesia dari BRIN.
Diskusi ini semakin relevan mengingat terdapat tiga mahasiswa di universitas tersebut sedang mengkaji berbagai topik terkait Indonesia.
Dubes Nana juga menindaklanjuti rencana draf kerja sama STIA-LAN dengan UWI yang meliputi pertukaran mahasiswa dan dosen, program double-degree dan penelitian bersama
Pertemuan Bilateral dengan Pemerintah Jamaika
Dalam pertemuan Dubes RI dengan Mrs. Nicholette Williams, Direktur Bilateral Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Luar Negeri, menghasilkan pembahasan strategis tentang tindak lanjut Memorandum of Understanding (MoU) Visa Exemption untuk pemegang paspor diplomatik/dinas dari kedua negara.
Langkah ini diharapkan meningkatkan mobilitas dan saling kunjungan dari kedua negara. Selain itu, pertemuan dengan Ms. Gianna Fakhourie dari Kementerian Kebudayaan, Gender, Hiburan, dan Olahraga memperkuat komitmen untuk melanjutkan kerja sama budaya, termasuk memperluas program seni batik di Jamaika.
Membangun Persahabatan Lintas Negara
Hubungan bilateral Indonesia dan Jamaika yang telah terjalin sejak 17 Desember 1981 dan mencapai 43 tahun pada Desember 2024 harus menjadi momentum untuk menjaga dan meningkatkan hubungan diplomatik antar kedua negara.
Kunjungan ini membuktikan pentingnya pendekatan bilateral dalam diplomasi terutama negara di wilayah Karibia, yang berjarak sangat jauh namun mempunyai potensi yang besar bagi diplomasi Indonesia di sektor budaya, pendidikan, ekonomi dan pelindungan WNI.
Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, promosi budaya Indonesia seperti batik dan produk furniture telah berjalan dengan baik. Diharapkan kerja sama di bidang pendidikan akan memperluas pengaruh positif Indonesia di wilayah Karibia.
Diharapkan hubungan Indonesia dan Jamaika di berbagai sektor akan semakin kuat. Upaya ini tidak hanya membangun koneksi antarpemerintah, tetapi juga mendekatkan masyarakat kedua negara melalui nilai-nilai persahabatan, solidaritas, dan kerja sama.