Bandar LampungProvinsi Lampung

Ketua Fraksi NasDem Provinsi Lampung Siti Rahmah Panen Raya Semangka di Pringsewu

Onlinekoe.com, Pringsewu – Mendukung program Menteri Pertanian untuk menjadikan Lampung sebagai lumbung pangan. Ketua Fraksi NasDem Provinsi Lampung Siti Rahmah mencoba memberikan perhatian khusus di bidang pertanian, dengan turut dalam kegiatan panen raya semangka di Pekon Mataram, Kecamatan Gading Rejo, Kabupaten Pringsewu.

“Dalam mendukung program dari Pak Menteri Pertanian, hari ini kita akan lakukan panen raya buah Semangka bersama para petani di Pekon Mataram,” ujarnya, Rabu (03/03/2021).

Ladang semangka yang memiliki luas sekitar empat hektar itu, sambung anggota Komisi IV DPRD tersebut, sebagai salah satu bukti bahwa di daerah Lampung ini berpotensi untuk menjadi lumbung pangan.

“Panen raya bersama adalah salah satu bentuk dukungan yang saya berikan kepada para petani,” tambahnya.

Menurut Siti, Kabupaten Pringsewu adalah daerah yang mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani, dari mulai petani padi, cabai, bawang merah, jahe merah, buah semangka, dan masih banyak lainnya.

“Tidak hanya buah Semangka, para petani di kabupaten Pringsewu juga menanam padi, bawang merah, jahe merah, cabai, dan masih banyak tanaman pertanian yang meraka tanam. Namun saat ini yang kita panen buah semangkanya,” tegasnya.

Di tengah panen raya bersama, Siti Rahma mendengarkan aspirasi keluhan para petani semangka, yang masih sulit untuk mendapatkan pupuk.

“Para petani semangka masih kesulitan dalam mendapatkan pupuk, pengairan, serta kekurangan lahan,” ujarnya.

Atas beberapa keluhan dari para petani tersebut. Siti Rahmah mendorong Pemerintah khususnya Pemprov Lampung agar lebih peduli terhadap nasib para petani.

“Keluhan dari para petani ini seharusnya menjadi cambuk bagi Pemerintah. Mulai dari keluhan pupuk langka, harga jual yang rendah dan masih banyak lagi. Sehingga atas dasar tersebut saya mendorong Pemprov Lampung agar lebih peduli terhadap nasib para petani.”

“Sehingga program Kartu Petani Berjaya tidak hanya sekedar kata-kata. Tapi harus ada bukti nyata yang memang manfaat dari adanya KPB itu benar-benar dirasakan oleh petani,” pungkas Siti. (*).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *