“Rata-rata wisatawan asal Jakarta, Medan, dan Pekanbaru. Mereka datang berlibur, sebagian sambil bekerja,” kata dia di Tanjungpinang, Minggu (14/11).

Ia mengatakan Kepri hingga saat ini masih mengandalkan kunjungan wisnus, karena akses pintu masuk wisatawan mancanegara ke daerah itu belum dibuka, dampak pandemi COVID-19.

“Kalau penerbangan domestik, selama pandemi, kan tidak ditutup,” katanya.

Dia memprediksi kedatangan wisnus ke Kepri hingga akhir 2021 terus meningkat, khususnya di kawasan wisata Lagoi, Kabupaten Bintan dan Nongsa, Kota Batam.

Apalagi, kedua destinasi pariwisata bertaraf internasional itu sedang gencar-gencarnya menggelar promo penginapan murah bagi wisatawan dalam negeri.

Di sisi lain, penyebaran kasus COVID-19 di wilayah tersebut sudah jauh melandai, di mana per 14 November 2021 tersisa 20 kasus aktif. Hal itu turut menjamin bahwa Kepri aman untuk dikunjungi.

Selain itu, syarat penerbangan domestik makin dipermudah, yakni cukup melakukan tes antigen bagi yang sudah divaksin dosis lengkap.

“Harapannya penerbangan cukup antigen saja, tak perlu lagi PCR. Itu juga masukan dari kawan-kawan asosiasi pariwisata di Kepri,” ujar Buralimar.

Ia mengatakan saat ini pelaku usaha agen perjalanan wisata relatif lega seiring dengan menggeliat kunjungan wisnus ke “Bumi Segantang Lada” itu.

Penjualan paket-paket pariwisata dari para penyedia layanan tur dan perjalanan wisata pun mulai bergairah.

“Saya optimis kalau syarat penerbangan dengan PCR sudah dihapus, akan lebih banyak lagi wisnus datang berlibur ke Kepri, tentu perekonomian makin menggeliat,” demikian Buralimar. (**/Tim)