Langkah Menuju PON di RAT KONI Lampung
Onlinekoe.com – Komite Olaharga Nasional Indonesia (KONI) Lampung menggelar Rapat Anggota Tahunan (RAT) di Aula Hotel Nusantara, Kota Bandar Lampung, Jumat (12/7). RAT membahas penajaman langkah menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) di Papua tahun 2020.
Dalam pengarahan sebelum membagi komisi untuk pembahasan program pembinaan, Wakil Ketua Umum I Hannibal mengatakan bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk menentukan apakah cabang olahraga (Cabor) lolos atau tidak ke PON Papua.
“Selama enam bulan terakhir semua cabang olahraga sedang mempersiapkan diri dalam prakualifikasi PON. Maka dari itu, saya minta seluruh pengurus fokus dulu di Pra PON, karena ini yang menentukan,” katanya dalam sambutan mewakili Ketua Umum KONI Lampung M. Ridho Ficardo.
Selama ini KONI menghadapi kendala dalam segi sarana dan prasarana untuk berlatih. “Memang sarana kita masih sangat minim,” tambah Hanibal.
Hanibal mengatakan bahwa semua masyarakat olahraga Lampung menginginkan posisi terbaik dalam ranking di PON.
“Kalau kita mau meraih 10 besar, harus kerja keras. Ya minimal sekaranglah waktunya untuk menembus PON lebih dahulu,” tutur mantan Kadispora Lampung itu.
RAT diikuti 44 Cabor dari 52 Cabor yang ada di Lampung. Juga diikuti 11 KONI Kabupaten dan Kota serta beberapa kepengurusan cabang olahraga fungsional.
Ada yang menarik dari Rapat Anggota Tahunan (RAT) Komite Olaharga Nasional Indonesia (KONI) Lampung, di Aula Hotel Nusantara, Kota Bandar Lampung, Jumat (12/7).
Wakil Ketua Umum II M. Alzier Dianis Thabranie menegaskan tak ambisi menjadi Ketua Umum (Ketum) KONI Lampung.
“Saya tidak ada ambisi untuk jadi ketua KONI, sedangkan saya baru beberapa bulan di KONI,” ucapnya.
Paling penting, lanjut Alzier, sosok pemimpin KONI ke depan adalah mampu menjalankan tanggungjawab dalam mengurus cabang olahraga (Cabor).
“Saya kira, teman-teman cabang olahraga harus mulai berfikir realistis untuk memilih ketua KONI ke depan,” kata dia.
“Saya pesen aja, teman-teman cabor harus jeli memilih sosok pimpinan KONI Lampung. Saya dengar pak Gubernur sudah memberikan sinyal orang kepercayaannya. Tapi ya silahkan teman-teman untuk memilihnya atau ada calon lain,” tandasnya.
Jadi, lanjut Alzier, ia mempersilahkan para pengurus cabor menentukan calon yang menurutnya sreg. Mampu mengakomodir keperluan dan kebutuhan cabkr dan bisa bersinergi.
“Saya kira setiap cabang olahraga memerlukan dana pembinaan yang cukup besar. Idealnya kemungkin antara Rp150 sampai Rp200 juta setahun. Baru olahraga bisa jalan pembinaannya. Ini yang juga harus dipikirkan oleh Ketua KONI ke depan. Maka carilah calon ketua terbaik agar KONI maju,” pungkas Alzier. (brl/hel)