Lawan Hoax, Pemkab Lambar Gelar Bimtek Komunikasi dan Informasi
Onlinekoe.com, LAMPUNG BARAT – Pemkab Lambar sebagai langkah lawan hox melalui Dinas Kominfo menyelenggarakan pelatihan (bimtek) pembinaan dan pengembangan Sumber Daya Komunikasi dan Informasi (SDKI) dengan topik sosialisasi UU ITE “Kampanye Anti Hoax”, Jum’at (29/3) di Aula Pakuwon Bappeda dengan narasumber Ganjar Jationo, SE., M. Ap Kabid Komunikasi Publik Dinas Kominfo Provinsi Lampung. Kegiatan tersebut dibuka oleh Asissten Bidang Administrasi Umum Ir. Noviardi Kuswan.
Sembari membuka acara tersebut Noviardi menyampaikan bahwa “teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang pesat saat ini, telah mendorong percepatan di berbagai bidang, seperti halnya mencari dan berbagi informasi saat ini sangatlah mudah didapatkan seiring dengan berkembangnya teknologi internet dan jaringan.
Kemudian, terkait hal tersebut kami menyambut baik dengan dilaksanakannya kegiatan pelatihan bagi sumber daya manusia bidang komunikasi dan informasi di Lambar ini. Kebutuhan masyarakat akan pentingnya komunikasi dan informasi sudah sangat besar, sehingga Pemkab Lambar melalui unit satuan kerja (satker) yang membidangi masalah komunikasi untuk segera memberikan solusi guna membantu memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut, khususnya untuk pengembangan SDM di bidang komunikasi dan informasi, agar dapat menggunakan teknologi informasi dan komunikasi dengan baik dan positif.
Laporan Kepala Dinas Kominfo Maidar,SH.,M. Si tujuan pelaksanaan Bimtek ini adalah untuk meningkatkan kompetensi para pelajar di bidang pengelolaan informasi serta meningkatkan kapasitas dan kapabilitas pengelolaan informasi khususnya dalam penanganan berita hoax atau konten internet negatif.
Dalam sosialisasinya Ganjar Jationo menyampaikan “hati-hati dengan dokumen elektronik karena tidak akan hilang seumur hidup sehingga harus ada pengecekan yang baik agar tidak membahayakan diri sendiri dan orang lain, memasukin revolusi industri 4.0 sekarang segala hal yang dapat dilakukan secara manual dahulu sekarang dapat diganti dengan media digital sehingga banyak kejahatan cyber yang merugikan masyarakat jika tidak memilih informasi yang penting dan positif yang menuntut masyarakat harus memiliki skill thinking yang cerdas,” sampainya.