Mappilu – PWI Lampung Tengah, bekerja gerak cepat
Onlinekoe.com, Gunung Sugih – Masyarakat dan Pers Pemantau Pemilu – Persatuan Wartawan Indonesia (MAPPILU – PWI) Lampung Tengah, Senin 4/3 melaksanakan rapat secara marathon dengan membahas beberapa agenda penting yang harus segera dilaksanakan, rapat yang dipimpin langsung Aris Subing, SH. Ketua Mappilu – PWI Lampung Tengah yang melibatkan segenap pengurus ini, pertama membahas terkait sarana dan prasarana terkait fasilitas yang akan mereka butuhkan, rencana membentuk satuan tugas Mappilu, Sosialisasi terhadap masyarakat atas keberadaan Mappilu, membentuk petugas piket diposko Mappilu yang dikhususkan menjelang masa kampanye Pemilihan Legislatip dan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden tiba, “Sebagai langkah awal kita akan mencari solusi dana untuk pengadaan sarana dan prasarana, seperti meubeller dan alat tulis (atk) disekretariat, selanjutnya kita akan membuat pamflet atau benner yang kita sebarkan dikampung – kampung atau kelurahan yang bertuliskan keberadaan Mappilu, ini pasti membutuhkan dana tidaklah sedikit, ” tegas Aris Subing.
Wartawan Handal Lampung ini memaparkan, bahwa pihaknya harus berjuang sekuat kemampuan terkait dengan segala program tersebut, mengingat biayanya tidaklah sedikit dan belum diketahui sumber pendanaannya, apalagi pengurus Mappilu mesti diberi seragam khusus dengan tujuan agar memudahkan sosialisasi ditengah – tengah masyarakat, “Kesemuanya itu, tidak bisa anggap ringan dan kita lirik dengan sebelah mata, karena khusus Mappilu – PWI Lampung Tengah belum mengetahui sumber dana yang akan digunakan sebagai sarana dan operasionalnya, ” papar pria yang 19 tahun menggeluti profesi jurnalis ini.
Lebih lanjut diungkapkan Aris yang didampingi Ganda Hariyadi, SH., MH. selaku Kawanhat Mappilu – PWI Lampung Tengah bahwa pihaknya telah sangat terbantu atas berkenannya PWI Lampung Tengah memberikan izin untuk menempati satu ruangan yang cukup dijadikan sekretariat, namun demikian bukan berarti PWI tidak mau memberikan fasilitas sarana lainnya, tapi sarana untuk PWI pun saat ini juga membutuhkan, karena sarana sebelumnya sudah tidak bisa difungsikan lagi, “Atas nama Mappilu kami sangat – sangat terima kasih terhadap Lampung Tengah, yang telah meminjamkan satu ruangan untuk Mappilu, bila tidak kami harus repot mencari tempat untuk sekretariat, ” tegasnya berapi – api dihadapan para pengurus.
Setelah itu terrealisasi dalam waktu yang se-singkat – singkatnya, Mappilu – PWI Lampung Tengah akan melaksanakan agenda program lebih lanjut, seperti pengukuhan Satgas yang dihimpun dari jajaran penguru, dan menetapkan petugas yang akan piket 1×24 jam diposko pada saat kampanye secara nasional berdasarkan peraturan KPU dimulai, Para satgas itu akan bertugas memantau, menghimpun temuan, laporan dari masyarakat terkait dugaan pelanggaran yang ada disaatnya Kampanye, pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara, serta cenderung dengan pelanggaran dan kecurangan pra mau pasca pemungutan suara, andaikan satgas itu menemukan atau mendapat laporan, maka akan dilakuan investigasi untuk mendapatkan pengakuan, saksi dan bukti, ” Kalau itu memenuhi syarat seperti pengakuan, saksi dan bukti, satgas akan mengkemasnya di Mappilu -PWI Kabupaten, selanjutnya diteruskan Mappilu provinsi, Mappilu – PWI Kabupaten / Kota harus melaporkan pelanggaran itu ke Mappilu – PWI provinsi, berarti si pelanggar akan menerima sangsi dari Mappilu – PWI provinsi,” tegas wartawan yang bergelar Sarjana Hukum ini.
Terakhir diungkapkannya dalam rapat perdana ini, bahwa pada saat dimulainya secara resmi kampanye Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, baik satgas maupun petugas piket Mappilu – PWI Lampung Tengah harus sudah standby melaksanakan tanggung jawabnya, ” Menyangkut pembentukan relawan, sepertinya sangat sulit untuk diwujudkan, terutama berkaitan dengan pendanaan yang identik dengan operasional mereka, terlebih lagi waktu sudah cukup mendesak sekali, karena luasnya Kabupaten Lampung Tengah yang memiliki 28 Kecamatan dengan jumlah 301 Kampung dan 14 Kelurahan” tutup Aris.(nda)