Marissa Haque dan Vocassalam Bicara Soal Konten Halal
Onlinekoe.com, PADANG – Sebagai upaya nyata agar masyarakat memperoleh suguhan makanan sehat dan hiburan yang bermanfaat, Halal Festival tengah digalakkan oleh berbagai negara di dunia. Kegiatan ini sebagai media sosialisasi bagi masyarakatnya dalam memfilter konten yang layak untuk dikonsumsi. Indonesia dengan penduduknya yang mayoritas muslim, pada tahun 2019 makin marak menggelar kegiatan serupa. Seperti Kota Cirebon yang sukses menggelar Cirebon Halal Festival (CIHAFEST) 2019 pada bulan Agustus 2019 lalu.
Seperti yang dikatakan oleh Zaki Hidayat, personal grup nasyid Vocassalam saat kami wawancarai Rabu (11/9/2019), “Vocassalam sebagai salah satu grup pegiat musik religi siap mendukung dan menjadi partner bagi Pemerintah Cirebon dalam kegiatan edukasi, penyuluhan, sosialisasi, expo maupun event- event festival dalam mengangkat tema halal agar masyarakat semakin sadar akan pentingnya produk halal dalam ruang lingkup lokal maupun nasional.”
“Cirebon memiliki banyak potensi produk unggulan khususnya pada kuliner, menu masakan, maupun snack dan jajanan tradisional yang hingga kini masih dijaga kelestariannya oleh masyarakat Cirebon. Dari masakan khas nasi jamblang, tahu gejrot, empal gentong, docang, hingga jajanan tahu petis, kerupuk tahu, kerupuk mlarat, gepu, krupuk kulit, bumbu terasi, dan lainnya, merupakan aset wisata kuliner yang melimpah dari Cirebon, di samping memiliki daya tarik wisata budaya 4 Keraton (Kasepuhan, Kanoman, Kacirebonan, Kaprabonan). Objek wisata ziarah prasasti Wali Songo serta daya tarik wisata alam di wilayah 3 sekitar Cirebon (Indramayu, Majalengka, Kuningan) merupakan aset wilayah yang prospektif untuk meningkatkan wisata unggulan Nasional bahkan Internasional ke depan,” kata Zaki.
Grup nasyid Vocassalam yang memiliki tiga personal; Zaki Hidayat, Imam Jamarudin, dan Mahyudin Giri, penampilannya di CIHAFEST 2019 dikomentari oleh Dr. Hj. Marissa Grace Haque, S.H., M.Hum., M.B.A., mantan aktris Indonesia yang jadi Narasumber pada event tersebut.
“Ini dia namanya hijrah ke musik religi. Keren!,” kata Marissa Haque, sambil mengacungkan kartu nama Vocassalam.
Marissa Haque sangat mendukung kreasi positif anak-anak muda di bidang apapun, khususnya dalam berkesenian, apalagi mengangkat nilai-nilai religi.
“Kalo makanan hijrah ke produk halal, musik juga hijrah ke yang halal juga,” kata Marissa Haque sambil tersenyum.
Lebih jauh tentang makanan halal, Marissa Haque mengatakan, “Halal dan haram ada di hidup seputar kita, jika kita mengkonsumsi yang haram dan menjadi daging dalam tubuh kita, masuk ke dalam sel darah dan pori-pori tubuh. Maka, bisa jadi itu yang menyebabkan kita jauh dari berkah, menyebabkan doa-doa kita tidak terijabah, hidup gelisah. Begitupun sebaliknya, jika tubuh kita diisi makanan halal, semakin berkah, doa semakin terijabah, hidup pun menjadi indah.”
Sementara itu tentang musik Halal, Zaki mengatakan, “Nasyid mesti bersinergi dan berkolaborasi dengan musisi budaya agar bernuansa etnik dan semakin diminati kalangan masyarakat, seperti halnya sejarah para Wali Songo yang menyebarkan dakwah dengan musik tradisional namun memiliki lirik nasihat. Keberadaan nasyid mesti berkolaborasi, namun tidak melunturkan nilai syariat Islam dan dakwah.”
“Berkolaborasi dengan musik etnik karena Cirebon adalah wilayah keratin, maka sajian musiknya perlu diisi dengan warna budaya etnik seperti gamelan, angklung, kecapi, dan lainnya, atau berkolaborasi dengan band sebagai alternatif pop religi,” kata Zaki.
(Dilaporkan oleh Muhammad Fadhli)