Mengenang Al Habib Munzir Al- Musawa, Pionir Majelis Rasulullah Indonesia
Onlinekoe | Dakwah – Mengenang 8 tahun wafatnya seorang alim ulama dan juga dzuriyat Rasulullah ﷺ yaitu Munzir bin Fuad al-Musawa atau lebih dikenal Habib Munzir Almusawa, yang lahir pada tanggal 23 Februari 1973.
Dia dikenal sebagai pimpinan Majelis Rasulullah ﷺ yang dakwahnya menjangkau berbagai wilayah di Indonesia, beberapa wilayah nusantara dan dunia. Dakwahnya yang menyentuh berbagai kalangan menjadikan ia banyak dicintai oleh Ummat Islam terutama di wilayah Jabodetabek dan di Nusantara. Habib Munzir adalah salah satu murid yang sangat disayangi oleh gurunya yaitu Habib Umar bin Hafidz, sedangkan kalangan pemuda muslim yang mengenalnya tidak jarang menjadikan Habib Munzir sebagai panutan ataupun idola dalam mengikuti ajaran Nabi Muhammad ﷺ.
Bagaimana perjalanan hidup sang habib?
Dalam situs resmi majelis Rasulullah, tercatat perjalanan Habib Munzir sejak merintis majelis Rasulullah. Termasuk juga beberapa catatan biografi pria yang lahir di Cipanas, Jawa Barat, 23 Februari 1973 itu.
Dikutip dari detik.com, Habib Munzir adalah anak keempat dari empat bersaudara dari pasangan Fuad bin Abdurrahman Al-Musawa dan Rahmah binti Hasyim Al-Musawa. Ia mulai mendalami Ilmu Syariah Islam di Ma’had Assaqafah Al Habib Abdurrahman Assegaf di Bukit Duri Jakarta Selatan, lalu mengambil kursus bahasa arab di LPBA Assalafy Jakarta Timur.
Ia memperdalam lagi Ilmu Syari’ah Islamiyah di Ma’had Al Khairat, Bekasi Timur, yang dipimpin oleh Habib Naqib bin Muhammad bin Syehk Abu Bakar bin Salim.
Setelah itu, Habib Munzir menimba ilmu di pesantren Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz bin Syech Abubakar bin Salim di Tarim Hadhramaut Yaman pada tahun 1994 untuk mendalami bidang syari’ah 4 tahun.
Kembali dari Yaman, Habib Munzir kembali ke Jakarta memulai berdakwah pada tahun 1998. Setelah berjalan kurang lebih enam bulan, Habib Munzir memulai membuka majelis setiap malam Selasa.
Setelah jamaahnya semakin padat, Habib Munzir lalu memusatkan pengajiannya di Masjid Raya Almunawar Pancoran, Jakarta Selatan. Hingga kini, anggotanya mencapai jutaan orang. Dia juga sering muncul di beberapa acara televisi.
Pesan habibana: Jika aku wafat mendahului kalian, kutitipkan perjuangan dakwah Sang Nabi Muhammad ﷺ pada kalian.
Allahumma sholli alaih (اللهم صل عليه).