Miris, Bedah Rumah Yatim Piatu Malah Dibebankan Membayar Tukang Bangunan
Onlinekoe.com | Bedah Rumah termasuk salah satu Program Pemerintahan guna Program BSPS ini merupakan bentuk perhatian pemerintah kepada masyarakat berpenghasilan rendah untuk menghuni rumah yang layak, sekaligus membuka lapangan pekerjaan sebagai tukang untuk rehabilitasi rumah. Berharap program ini dapat meningkatkan kualitas hidup para penerima bantuan dengan memiliki rumah yang lebih layak, sehat dan nyaman.
Namun sangat disayangkan Bedah Rumah yang terjadi pada Anak Yatim Piatu yang satu ini, dibalik kehidupannya yang sulit mencari nafkah sendiri untuk menyambung kehidupan bersama adik perempuannya ditambah harus mencari biaya untuk pekerja tukang bangunan dirumahnya.
Bedah rumah ini berada di Desa Dagang Kelambir tepatnya di Dusun lV Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
Dewisna Haliza (22) pemilik Rumah mengaku bahwa sudah habis 2 juta lebih untuk membiayai tukang bangunan dan membeli material bangunan seperti Pasir dan Kerikil selama 10 hari pengerjaan bedah rumah di rumahnya,sedangkan rumahnya yang dibedah untuk saat ini belumpun beratap dan mau berapa banyak lagi uang anak yatim piatu ini harus keluar untuk biaya ongkos tukang bangunan.
Dalam hal ini tampak sedikit kejanggalan dalam pelaksanaan bedah rumah di Desa Dagang Kelambir bukannya meringankan malah membebankan, bahkan ada nada dari Kepala Dusun seakan mengancam jika tidak ada ongkos dari Dewiana Haliza(pemilik rumah) untuk pekerja tukang bangunan,maka bantuan bedah rumah akan di alihkan kepada orang lain, miris sekali pemerintahan di Kabupaten Deli Serdang ini jika begitu.
Dewiana Haliza menjelaskan pada awak media, awal pembangunan bedah di rumahnya tersehut pada tanggal 4 Januari 2022, bantuan bedah rumahnya disampaikan oleh Kepala Dusun IV.
“Saya menerima bantuan bedah rumah dari pemerintah dan malam itu Kadus Erwin bilang ke saya harus ada ongkos buat para pekerja bangunan atau tukang bangunan untuk ngerjain bedah di rumah saya, kalau tidak akan dialihkan pada orang lain, tentu saya merasa sedih jika dialihkan pada orang lain, padahal kami ingin sekali rumah kami ini dibantu untuk dibedah,” ungkapnya.
Lanjut Dewiana, “Rumah saya selalu bocor kalau hujan datang dan lantainya juga udah tidak layak lagi, saya ingat malam itu saya ada tabungan sedikit untuk kelangsungan hidup kami, karena kami udah gak punya kedua orang tua lagi kami harus benar-benar menghemat, akhirnya saya terima bedah rumah itu mau tidak mau, kasian adik-adik saya kan kalau hujan terus bocor rumah nya gimana kalau mereka belajar nantinya kalau hujan,ujar nya sambil bersedih,”
Awak Media kemudian mendatangi Kepala Dusun IV yang rumahnya tidak jauh dari lokasi bedah rumah, namun jawaban kepala dusun Erwin cukup mengejutkan.
“Benar bang saya berkata kalau tidak ada ongkos atau biaya buat bayar tukang bangunan saat bedah dirumahnya maka bedah rumahnya akan di alihkan ketempat yang lain, karena begitu biasanya dan masalah bedah rumah ini sebenarnya kami pihak desa tidak campur tangan bang, masalah bedah rumah itu yang berkompeten dari pihak kecamatan bang atau kemkab. Setau saya bedah rumah si Dewiana itu ditangani Sekcam Tanjung Morawa dan DPRD, dengan biaya 18 Juta Rupiah bang, sebenarnya 20 juta tapi dipotong pajak,” ujar Erwin sore itu saat dikonfirmasi
Awak Sumaterapost.co pun kemudian mengkonfirmasi Sekretaris Kecamatan (Sekcam) H.Ibnu Hajar S.Sos,tentang Bedah rumah Anak yatim piatu yang ada di Bendang Desa Dagang Kelambir Dusun lV, Kecamatan Tanjung Morawa, namun disayangkan sekali Sekcam hanya menjawab ringan dan begitu singkat.
“Silahkan tanya ke perkim ya bang,” ujar Sekcam dengan santai.
Dengan peristiwa ini semoga Pihak Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Deli Serdang mau menyikapi dan jangan pandang sebelah mata Anak Yatim piatu karena mereka adalah kewajiban kita semua untuk membantunya dengan sepenuh jiwa, (14/01/2022). (Red, 4211ARI)