Jawa TengahSemarang

Monod Laras Gelar Halal Bi Halal & ​Peringati Hari Lahirnya Pancasila

Semarang – Perkumpulan Karawitan dan Pedalangan “Monod Laras” menggelar acara Halal Bi Halal dan merayakan hari lahirnya pancasila. Kegiatan yang diisi dengan gelaran pertunjukan lima dalang dilaksanakn di markas Monod Laras di GedungMonod Diephuis Huis, Jalan Kepodang 11-13 di Kota Lama, Semarang, Jawa Tengah.

Ketua Pamong Perkumpulan Karawitan dan Pedalangan “Monod Laras”, Tjahjono Rahardoj o dalam sambutannya, mengatakan, Monod Laras menggelar peringatan hari kelahiran Pancasila, karena kita harus selalu ingat dan mengejawatahkan sila-sila Pancasila yang menjadi dasar Negara. Dalam lambang Negara garuda juga tersemat kata bhineka tunggal ika yang memiliki arti keberagaman.

“Kita bersama-sama merayakan keberagaman agar kita mempunyai toleransi dan saling menghargai satu sama lain dalam kehidupan ini,” ujar Tjahjono Rahardjo.

Di samping itu, lanjut Tjahjono, pentas ini sekaligus menjadi ajang gladden , karena pada 18 Juni 2022, Monod Laras diundang pentas untuk memarakkan acara ritual Bedah Bumi di Kecamatan Mijen.

Ki Guwarso, pamong lainnya, menyampaikan, Monod Laras menggelar acara Halal Bi Halan 1443 H, sebagai ajang silaturahmi para anggota dan orang tua siswa dengan para pamong.

“Alangkah baiknya dalam kaitan hari raya idul fitri kita saling memaafkan. Karena selama berinteraksi dalam gladden terkadang ada kesalahan dan kehilafan, baik yang dilakukan siswa mampun pamong. Di samping itu ajang ini tentunya untuk makin mempererat tali silaturahmi,” ujar Ki Guwarso dilanjutkan dengan berdoa.

Sementara itu, Supono, pamong lainnya sebelum pementasan mengatakan, kalau pergelaran yang mengusung lakon ”Kongso Adu Jago” ini, menampilkan lima dalang cilik siswa Monod Laras, yaitu Fio, Jagad, Fajar Adsha, Tetuko dan Adrian.

Lebih lanjut, Supono, menambahkan, lakon Kongso Adu Jago mengisahkan tentang Kongso sianak haram Basudewo yang akan merebut tahta kerajaan Mandura dengan jalan adu jago.

“Jagonya Kongso adalalah pamannya Suratimontro. Sedangkan jagonya Basudewo adalah Werkudoro alias Bima. Kongso berhasil dibunuh anaknya Basudewo yang sah yaitu, Kokrosona dan Noyorono,” ujar Supono membeber kisah. (Heru Saputro)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *