Padukan Lingkungan dengan Budaya, UIN RIL Kreasikan Topeng Hasil Daur Ulang
Bandar Lampung – Sebagai salah satu perguruan tinggi yang peduli terhadap lingkungan dan pelestarian budaya, UIN Raden Intan Lampung (RIL) semarakkan Krakatau Festival (K-Fest) 2023 dengan topeng hasil daur ulang di PKOR Way Halim, Sabtu (08/07).
Kontingen UIN RIL yang terdiri dari lima puluh peserta perwakilan beberapa Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), mengusung tema Lingkungan Berkelanjutan dalam meramaikan pawai pada Karnaval bertajuk Mask Culture Carnival.
Selain topeng yang dinamai Eco Mask, Kontingen UIN RIL juga memakai balutan kain tapis dan bahan bekas yang didaur ulang untuk menjadi atribut.
“Kita memanfaatkan kertas tak terpakai yang dihancurkan sebagai bahan dasar utama untuk dikreasikan menjadi topeng-topeng sebagai wujud sivitas akademika UIN Raden Intan peduli dengan lingkungan,” ungkap Koordinator Humas UIN RIL, Anis Handayani.
Dia juga menyebutkan bahwa hal tersebut selaras dengan visi terwujudnya UIN Raden Intan Lampung sebagai rujukan Internasional dalam pengembangan ilmu keislaman integratif-multidisipliner berwawasan lingkungan tahun 2035.
“Hal ini (topeng) selain perwujudan pelestarian budaya, juga menjaga lingkungan dengan memanfaatkan barang-barang bekas di sekitar kita,” sambungnya.
Kontingen UIN RIL juga menyajikan seni Tapak Suci yang memukau para pengunjung yang datang pada K-Fest tersebut. Meskipun sempat dilanda hujan, peserta dan masyarakat tetap antusias mengikuti Karnaval Budaya.
Selain UIN RIL, kegiatan tersebut juga diramaikan oleh peserta dari Pemerintah Kabupaten/Kota, komunitas/masyarakat budaya, instansi pendidikan, Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dunia usaha dan peserta komunitas luar adat Lampung.
Ratusan peserta yang berasal dari 15 Kabupaten/Kota se-Provinsi Lampung mengikuti kegiatan ini. Tema Festival Krakatau tahun ini yaitu “Nemui Nyimah”, yang memiliki arti ramah tamah dalam menyambut tamu