Semaang – Kolektif Histeria kembali menggelar ameran Kandang/Tandang #2 . Pameran yang mengusung tajuk “Los Future” yang menampilkan instalasi elektronikaditaja di Grobak Art Kos Hysteria, Jalan Stonen Nomor 29, Bendan ngisor, Gajahmungkur, Semarang. Pameran digelar dari tanggal 29 – 6 Juli 2024.
Dalam pameran bersama ini digelar t lima karya seni elektronik: “Lampu Disko Analog” karya Joko Setiawan, “Sudut Pandang” karya Sirril wf, “Klakson Nakal” karya Nur Achya Afifudin, “(un)confident” karya Dionisius Caraka, dan “Hidup Redup” karya Achmad Firiqza.
Menurut founder Kolektif Hysteria Salahudin Mbuh alias Adin pameran Kandang/Tandang ini merupakan salah satu program dari Grobak Hysteria. Gelaran pameran ini kembali diselenggarakan kedua kalinya.
Seusai berhasil melaksanakan Kandang/Tandang pertama yang menyorot potret Semarang melalui fotografi, kali ini Grobak Hysteria mengusung Los Future sebagai tema dengan menggandeng Waft Lab Surabaya.
“Program Kandang/Tandang merupakan upaya yang dilakukan Grobak Hysteria dalam menciptakan partisipan kesenian dengan cara melakukan aktivasi ruang. Dan, Los Future merupakan agenda “Kandang” dengan mengundang seniman dari luar semarang untuk tinggal dan bercengkrama, dalam hal ini partisipan tersebut adalah Waft Lab,” terang Adin.
Adin menmbahkan dikutip dari laman waft-lab.com, Waft Lab adalah komunitas kolektif yang bergerak pada praktik seni, sub-kultur, ilmu pengetahuan dan teknologi berbasis pada pergerakan swakriya. Waft Lab dirintis bersama kumpulan teman sejawat, salah satunya ialah Helmi Ardian yang turut berpartisipasi di Kandang/Tandang kedua yakni Los Future.
“Waft Lab dan Grobak Hysteria dipertemukan melalui kesamaan semangat dalam merespon berbagai realitas terkhususnya dalam hal ini bidang kesenian dengan berinisiasi lewat beragam kegiatan yang bertujuan membagikan hal-hal baru dan membentuk jaringan koletif,” beber Adin.
Selain menampilkan karya instalasi elektronika, lanjut Adin, Kandang/Tandang #2 juga turut menampilkan performance art Mencekam dan hiburan musik untuk memeriahkan acara di pembukaan acara hingga malam hari.
Tampak terdapat antusias pengunjung pada pembukaan pameran Los Future, salah satunya adalah titis seorang pengunjung di pameran tersebut.
“Ide karya yang dipamerkan ini menurut saya segar, karena berusaha menggabungkan dinamika permasalahan sosial dalam merespon perkembangan teknologi yang dirasa sangat pesat,” ujar Titis selaku pengunjung pameran (29/06/2024).
Selanjutnya, dihari kedua Kandang/Tandang #2 tidak hanya sampai pada pameran dan hiburan musik semata, namun juga menyelenggarakan Los talk bersama seniman yang berpartisipan dan dibarengi Helmy Ardian yang membagikan pengalaman dan pengetahuannya seputar seni interaktif.
Diskusi tersebut diadakan sebagai bentuk kolaborator seniman yang tidak hanya berhenti pada poros estetika saja, melainkan juga memberikan wawasan untuk menggali pengetahuan baru bagi seniman dan publik yang tertarik.
Ada Party di Pembukaan “Los Future”
Hysteria Artlab, laboratorium seni Hysteria, kembali menggelsar pesta pembukaan pameran Kandang//Tandang di Grobak Artkost Hysteria, Semarang , Sabtu (29/06/2024).
Pameran Kandang//Tandang #2 ini mengusung tema Los Future yang menggambarkan ‘masa depan yang bebas dan tak terkendali’.
Gelaran Kandang//Tandang kali ini menghadirkan, Helmi Hardian, co-founder dari Waft Lab Surabaya, dan melibatkan para seniman yaitu Sirril, Joko Setiawan, Dionisius Caraka, Nur Achya Afifudin, dan Achmad Firiqza.
Pada malam pembukaannya, Helmi dan para seniman memberikan persembahan berupa perfomance art berjudul : MENCEKAM.
Mereka membawakan musik noise dengan alat hasil eksperimen mereka berupa mainan anak-anak yang dimodifikasi demi menciptakan suara ambiens guna mengiringi monolog horor kontemporer mereka.
“Aku sebenernya bingung sih, kayak ‘Orang-orang ini pada ngapain?’ ‘Ini musiknya, musik apa?’. Nggak paham aku, jujur” ujar Firdeny salah satu pengunjung.
Dalam helat itu, ada juga sajian berupa ayam panggang dan pizza gratis yang dapat dinikmati oleh pengunjung.
Hal ini juga menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung yang hadir karena mayoritas dari mereka adalah mahasiswa.
“Seru acaranya. Pada nyanyi bareng-bareng. Asyik deh! Apa lagi dapet pizza sama ayam bakar gratis,” ujar Diana.
Malam itu ditutup dengan penampilan DJ yang menyatukan para pengunjung untuk bernyanyi dan berdansa bersama-sama. (Heru Saputro)