Pameran Seni Rupa “Gelora 70“ Digelar di Gedung Kesenian DKL Bandar Lampung
Bandar Lampung – Soft Opening hajat akbar Seni Rupa pameran Seni Rupa bertajuk “Gelora 70” digelar Komite Seni Rupa (DKL) di Gedung Kesenian Dewan Kesenian Lampung (DKL), Komplek PKOR Way Halim, Bandar Lampung, Sabtu (17/09/2022).
Pada soft opening pameran ini terdapat membincangkan manajemen pameran, membahas rencana bazaar, demo lukis, workshop dan usulan program kegiatan seni rupa tahun 2023 mendatang.
Sedangkan Ketua Pelaksana Kegiatan Ch Sapto Wibiwo mengatakan, pembukaan pameran Gelora 70 ini resminya akan berlangsung 24 September 2022, dilakukan bersamaan dengan pembukaan Pekan Kebudayaan Daerah (PKD).
Lebih lanjut, Ch Sapto mengatakan, pameran bertajuk “Gelora 70” ini merupakan pameran bersama seni rupa Lampung yang diikuti 70 orang perupa disandingkan dengan pameran tunggal Anshori Djausal.
Ch. Sapto yang juga Ketua Komite Seni Rupa DKL membabarkan, para perupa yang meramaikan hajat pameran Gelora 70, dengan beragama aliran ini yaitu Anshori Djausal, Alepaoth, Agus Susiyono, Ari Susiwa M, Anas Nurhidayat Alia Larasati, Aldino, Andri Sugiarto, Alung, Aden, Aditya, Ariella, Amanda Dewi, Bambang SBY, Bunga Ilalang, Cupa, Cici, Damsi T, Drajat Kuncoro, Dhea Maisha, Dhea Putri, Dion-Nca, Dana E R, Esthakaliza, Eko Martoyo, Erika Andaresta, Enchus, Hoshi Sekartaji, Helmy Azeharie, Hero Toh Jali, Hermayanti, Handy C, Insabul insan, I Gede Putu arsa, Chairul Imam, Iswadi Pratama, Icon, Ibnu setyo, Koliman, Kluntung, Lila Ayu Arini, Michelle Loisa,Monica calista, Nurbaito, Noer Robby, Noviyana, Nahyan 21, Ongky Sanjaya, PELES, Papajoe, Princess Puspa, Ranu, Raihana Anjenita, Rian Arta, Suyitno (Alm), Septian, Salsa al zahra, Salih alghifari, Saputra wicaksono, Septa nur aini, Samsudin, Sisnaningsih, Toni, Therene Liviane, Tarissa Fayola, Taufik Amaludin, Usman, Wira Alamanda, Yudhistira Pratama, Yulius Benardi dan Zefri Santoso.
Dalam helat akbar seni rupa Lampung ini juga akan akan digelar workshop lukis di atas layang-layang, demo batik, demo tapis, demo ukir kayu, bazaar lukisan dam kriya.
“Acara pameran “Gelora 70” yang dihelat untuk memarakkan Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) ini merupakan gelaran puncak kegiatan seni rupa Lampung. Ayo, silahkan merapat,” ujar Sapto berpromosi.
Pameran Tunggal Anshori Djausal
Sementara itu pelukis bersanding menggelatr pameran tunggalnya dalam ajang pameran bertajuk Gelora 70. Kali ini, Anshori Djaus yang dikenal sebagai budayawan Lampung menaja sekira 70 karya besar-kecil dengan media Acrilyc yang akhir-akhir ini disuntukinya.
Ketua Akademi Lampung ini mengatakan ikut pameran dalam helat PKD ini tujuannya untuk mengajak pelukis Lampung bersama-sama menyuguhkan hasil kreativitasnya menjelang pudarnya pandemi.
“Saya berharap gairah berkarya perupa Lampung meningkat seiring dengan surutnya pandemi. Saya dalam pameran ini menaja 70 karya acrylic dengan beragam ukuran terbesar 1,5 m x 1,4 m dan terkecil 30 Cm x 30 Cm,” ujar Anshori yang juga Ketua Akademi Lampung ini.
Anshori juga menambahkan dalam event PKD ini juga akan menggelar pameran di udara dengan media ldi atas ayang-layang.
“Kawan-kawan dari Persatuan Pelayang Indonesia (Pelangi) Jakarta, Cilacap, dan Lampung siap meramaikan pameran di udara. Ini sebuah alternative dalam memasyarakatkan seni lukis di kalangan masyarakat,” pungkas Anshori.
Pengamat seni rupa David mengatakan, membincangkan seni rupa Lampung, tak bisa terlepas dari Anshori Djausal, yang meskipun baru muncul belakangan, tetapi produktivitas dan energinya tak tertandingi.
“Keterlibatan dan keseriusan bang Anshori dalam pameran-pameran seni rupa terkini di Lampung tak main-main. Dia hadir sebagai pematik dan semangat bagi perupa dengan etos dan stateginya dalam berkarya,” ujar David.
Dilain sisi, Alepaoth salah satu pelukis muda siap menjamu dengan karyanya lewat bahasa visual yang memiliki khas mistis, gelap dan misterius yang kadang juga mengkritik mengapresiasi terselenggaranya acara ini.
“Adanya Event ini dapat memantik para perupa khususnya di Lampung, karena ini waktunya untuk bersinar kembali setelah kita bersama-sama melewati gulitanya masa pandemi,” pungkas Alepaoth.
(Heru Saputro)