BengkuluTragedi

Pedagang Pasar Panorama Bentrok Dengan Pasukan Baju Biru Bertuliskan MP Group

Onlinekoe – Pasar Panorama Kota Bengkulu memanas, terjadi Bentrok Pedagang Vs Pasukan Baju Biru. Pasalnya, pedagang pasar terlibat bentrok dengan sekelompok orang yang mengenakan baju biru bertuliskan MP Group. Diduga, bentrok tersebut ditengarai dari pasukan baju biru yang diindikasikan tidak punya kewenangan melakukan penertiban pedagang di kawasan Jalan Semangka Pasar Panorama Kota Bengkulu, Kamis (13/6/2024) sore.

Informasi dari sumber yang enggan disebutkan namanya mengatakan, bentrok berawal dari pasukan baju biru yang diduga tidak memiliki kewenangan alias tidak memiliki dasar hukum menertibkan pedagang dengan menurunkan tim Satpol PP. Sementara, pedagang yang akan ditertibkan tersebut berjualan di pelataran Ruko, bukan di badan jalan maupun di trotoar.

“Nah pasukan baju biru ini apa kewenangannya? Bisa menertibkan pedagang, yang anehnya diduga bisa menurunkan Anggota Satpol PP. Artinya Satpol PP diduga bisa diatur (diperalat) oleh Grup MP baju biru, pasalnya grup MP baju biru melakukan penertiban setiap hari pedagang yang jualan di depan Ruko itu tidak mereka tidak terima terima karena dia jualan berada di depan Ruko,” katanya, Jumat (14/6/2024).

Terkait ini, kewenangan pasukan baju biru menertibkan pedagang hingga terjadi bentrok fisik dengan pedagang dipertanyakan.

“Pasukan baju biru ini siapa, apa kewenangan dasar hukumnya dari mana mereka nertibkan pedagang ? Apakah dia diperintah Pemerintah ? Sedangkan tugas penertiban itu bukanlah kewenangan mereka tapi kewenangan pemerintah,” ungkapnya.

Diduga kuat, pasukan baju biru tersebut diorganisir oknum yang bermain di Pasar. Bahkan diduga ada backing di belakang oknum tersebut sehingga sumber menyebut, Pasar bak milik pribadi bukan milik Pemerintah.

“Seolah Pasar ini milik mereka pribadi. Ada petugas kepolisian juga ada Satpol PP untuk penertiban, kenapa ada pasukan ilegal,” ucapnya.

Walaupun ada pihak kepolisian turut melerai tapi bentrok tetap terjadi. Pihaknya minta aparat mengusut ini, jangan sampai ini berkelanjutan dan jangan sampai aparat ini kalah sama oknum-oknum preman yang seperti ini, tidak ada kewenangan mereka mengusir.

“Pemerintah juga jangan tutup mata seolah membiarkan polemik yang terjadi di Pasar Panorama akibat ulah oknum. Kami Pedagang tempat nyewa bukan asal nempati,” tegasnya.

(***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *