Jawa TengahMEDIA CREATIVESemarang

Pembukaan AECItrue Bazaar & Art Exhibition di TAN Artspace

Semarang – Pembukaan hajatan seni rupa AECItrue Bazaar & Art Exhibition yang ditaja di di TAN Artspace, Jalan Papandayan 11 Semarang, Jawa Tengah berlangsung meriah.

Puluhan audien berbaur menyesaki ruang pamer TAN Space. Gelaran event lintas seni ini dibuka Kurator dan Pengulas Seni Rupa Heru Hikayat, Senin (29/04/24) Pukul 15.30 WIB.

Heru Hikayat dalam sambutannya, mengatakan, selama ini ruang publik negeri ini dikuasai oleh para politikus dan bisnisman.

“Saat menjelang pemilu kemarin semua ruang publik dgunakan politisi untuk berkampanye. Sebelum pemilu ruang-ruang publik dikuasai para pengusaha untuk mengiklankan produknya,” tandas Kurator tetap Galeri Seni Kontemporer Selasar Sunaryo Bandung ini.

Lebih lanjut, Heru Hikayat menegaskan, ruang-ruang seni seperti TAN Artspace ini ruang alternatif yang sangat dibutuhkan para seniman untuk berekspresi.

“Seniman membutuhkan ruang-ruang baru untuk berekspresi. Seniman selain aktif berkarya juga harus kreatif mencipatakan ruang-ruang untuk menyosialisasikan karyanya lewat medan social pameran,” imbuh Heru.

Sebelumnya, kurator pameran M. Salafi Handoyo mengatakan, pameran ini semacam perayaan bersama dalam hal kemudahan memproduksi karya seni. AECItrue Bazaar & Art Exhibition ini lebih membangun seni rupa secara kolektif.

Pameran bertajuk AECItrue Bazaar & Art Exhibition. AECItrue adalah singkatan dari Art, Education, Collective, Industry. Diakhir ada penegasan “true” yang berarti kebenaran.

“Pameran ini juga menjadi penanda sebuah perjalanan panjang dari gerakan seni rupa mahasiwa/i UNNES bernama KtoK Project, menjadi kelembagaan BYAR Creative Industry, dan kini dengan AECItrue,” imbuh Ridho panggilan karib Handoyo.

Ketua pelaksana AECItrue Bazaar & Art Exhibition Singgih Adhi Prasetyo mengatakan, seni memiliki peran yang semakin penting dalam industri di Indonesia, baik sebagai bagian dari ekonomi kreatif maupun dalam memperkuat identitas budaya dan branding.

“Lewat event AECItrue Bazaar & Art Exhibition inilah kami menjawabnya dengan mewadahi para seniman untuk berkreatifitas mempertemukannya dengan pasar,” ujar Singgih.

Helat AECItrue Bazaar & Art Exhibition ini selain lintas seni juga melibatkan banyak seniman, dan komunitas. Sedangkan kegiatannya berupa pameran seni rupa, diskusi, lapak, musik, video art dan workshop.

Sedangkan seniman dan komunitas yang terlibat dalam event AECItrue Bazaar & Art Exhibition ini, imbuh Singgih, tak hanya dari Kota Semarang tetapi dari Jepara, Kendal, Bali, Solo,Surabaya, Sidoarjo dan Blora. yaitu M. Salafi Handoyo (Ridho), Singgih Adhi P, Rofian, M. Rofikin, Ratri Inayatul Basyarah, Rudy Vouller, Ari Eko Budiyanto, Djoko Susilo, Bagus Panuntun, Soleh Ibnu, Cak Hasan, Joko Supriyono (Jekek), Agus Miki Prasetyo, Hafida Akuwati Putri, Canting Gupita Prasetyo, Asta Seni Putri P, Cerah Hati Natara, Agus Warno, Omah Sketsa UPGRIS, Kepo & Friends Animasi SMK 4 Semarang, Buletin PKPPA UPGRIS, Crayon Kak Sarah x Animasi 212, Dina Sartika, DEFA UNW, dan Putri Sukma.

Sementara itu secara terpisah, Direktur Event AECItrue Bazaar & Art Exhibition Maretha Miftakhul Hidayah mengatakan helat lintas seni berupa seni rupa, musik, dan fashion ini fokus melakukan interaksi dengan publik sebagai apresian. Menurut Maretha hal ini menjadi penting, karena kebutuhan dari korelasi antara seniman kreator dan pasarnya.

“Lewat event ini kami ingin membangun dan mengkolaborasikan para stakeholder yang memiliki ideologi pada Art, Education, Collective, dan Industry. Bagaimana event ini menjadi lingkaran industri yang kuat. ” tandasnya. (Heru Saputro)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *