Perang Dagang Bisa Merambat Sektor Jasa
Onlinekoe.com, Medan – Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund/ IMF telah mewanti-wanti dampak perang dagang AS-China dapat berimbas pada sektor lainnya tak hanya manufakur dan investasi.
Bahkan bisa merambat ke sektor konsumer dan jasa. Dampak perang dagang ini cukup besar di mana saat ini memicu perlambatan pertumbuhan ekonomi terutama di kedua negara tersebut.
Seperti diprediksikan pengamat ekonomi, Gunawan Benyamin, perang dagang tidak hanya berimbas pada China dan AS, tapi juga pada negara lain terutama negara berkembang termasuk Indonesia.
Sejauh ini IMF memproyeksi kerugian sekitar 700 miliar dolar pada tahun depan atau sekitar 0,8% dari PDB global. Angka ini sama dengan pertumbuhan ekonomi Swiss dalam satu tahun. Kondisi ini turut menekan proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun depan.
Dalam kaitan itu, investor di berbagai bursa saham sedang menunggu hasil perundingan dagang AS-China,” kata Gunawan kepada Sumatera post count di Medan, Jumat, 11/10/2019.
Menyinggung, nilai tukar Rupiah, dia menjelaskan mengalami penguatan 0,226% di level 14.140/USD. .Tak hanya nilai tukar mata uang Rupiah yang menguat, mayoritas nilai tukar mata uang negara emerging market lainnya juga mengalami penguatan.
Seperti Dólar Singapura, Yen, Won dan Peso. Penguatan nilai tukar ini seiring dengan pelemahan dólar AS di tengah ketidakpastian keputusan suku bunga acuan The Fed mendatang.
“Sebagian pejabat tinggi The Fed menolak penurunan suku bunga acuan sementara sebagian lainnya menilai perlunya penurunan suku bunga acuan The Fed ini dilakukan,” ujarnya.(tiara)