Pendidikan

Pertama di Lampung, IoT Center Smart Farming IIB Darmajaya Di-launching

Onlinekoe.com | BANDARLAMPUNG – Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya melaunching Internet of Thing (IoT) Center Smart Farming dan Workshop Internet of Things Smart Farming, di Rooftop Gedung C Al A’raf, Kamis (2/2/2021).

Lahan seluas 200 m2 terdapat berbagai jenis tanaman, diantaranya melon, cabai, dan selada. Terdapat dua blok lahan yang dapat dikontrol langsung melalui smartphone. Dan pemanfaatan Rooftop kampus ini juga menjadi yang pertama di Lampung sebagai lahan pertanian sekaligus laboratorium riset.

Launching IoT Center Smart Framing merupakan bagian dari pelaksanaan hibah pendanaan dalam Kerja Sama Dunia Usaha dan Kreasi Reka (Kedai Reka) Habibi Garden Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemdikbudristek Republik Indonesia.

Adapun judul proposalnya yaitu Project Smart Farming Rooftop Campus dengan kreasi reka Implementasi IoT pada Smart Farming Memanfaatkan Atap Gedung Kampus.
Rektor IIB Darmajaya, Dr. Ir. H. Firmansyah Y. Alfian, MBA., M.Sc., mengatakan pemanfaatan lahan di perkotaan ini yang semakin sulit dapat diatasi dengan atap bangunan menjadi solusi untuk pertanian.

“Dengan kolaborasi bersama Habibi Garden dan Politeknik Negeri Lampung dalam smart farming di Rooftop ini. Ini juga untuk mendukung program Provinsi Lampung Petani Berjaya,” ungkapnya.

Firmansyah menuturkan launching ini juga merupakan hibah yang didapatkan dari Dosen Prodi Sistem Komputer bersama mahasiswa. “Karena sesuai dengan disiplin ilmu dari yang selama ini dilakukan di kampus,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, CEO Habibi Garden, Irsan Jamain mengatakan dalam IoT Center Smart Farming ini terdapat tanaman melon, selada, dan cabai yang dapat dikontrol jarak jauh melalui pemanfaatan IoT.

“Untuk media tanam juga menggunakan cocopet (sabut kelapa) bukan dari tanah karena memiliki nutrisi yang baik untuk tanaman. Alasan lain juga di Lampung merupakan penghasil terbesar cocopet terutama di Lampung Selatan,” ungkapnya.

Irsan –biasa dia disapa – menerangkan tanaman dengan pemanfaatan IoT ini juga menggunakan sensor yang mengetahui data dari kelembapan, temperatur dan penyiraman. “Penanaman menggunakan rekayasa lingkungan. Jadi tanaman yang ditanam menghasilkan kualitas yang baik dari buah ataupun saat panen,” tuturnya.
Sementara, Ketua Hibah Dodi Yudo Setyawan mengucapkan Alhamdulillah telah dilaunching IoT Center Smart Farming.
“Kami juga memberdayakan mahasiswa untuk melakukan kegiatan pertanian dengan meluncurkan aplikasi Petani Cerdas,” ungkapnya.

Menurut dia, dengan pemanfaatan teknologi petani saat ini juga telah diminati kalangan milenial. “IoT Center Smart Farming ini juga menjadi laboratorium seluruh prodi dalam menunjang keilmuannya terutama Prodi Sistem Komputer,” kata dia.

Dodi menerangkan kolaborasi ini juga untuk menambah pengetahuan dari masing-masing bidang. “Terutama mahasiswa yang dapat semakin memperkaya wawasannya,” kata dia. (**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *