Pesan Sang Dirjen Untuk Seniman Lampung
Bandar Lampung – Gelaran Lampung Art Camp 2024 yang diprakarsai Dewan Kesenian Lampung (DKL) berlangsung di Wira Garden Resort, Bandar Lampung dari 23 – 24 September 2024 lalu.
Dalam momen penting itu Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Ristek Hilmar Farid, B.A., M.A., Ph.D. meski tak bisa hadir dalam helat akbar seniman Lampung.
Pasalnya, Dirjen Kebudayaan kelahiran lahir 8 Maret 1968) yang juga dikenal seorang sejarawan, aktivis, dan pengajar Indonesia, pasalnya, sedang melakukan lawatan ke Belanda. Tetapi karena perhatiannya Hilmar menyampaikan Pidato Kebudayaan dengan mengirimkannya via video testimoni (VT)-nya.
Sang Dirjen dalam pesannya untuk peserta Lampung Art Camp 2024, penggiat budaya dan jurnalis menyampaikan tentang pentingnya momen yang digelar Dewan Kesenian Lampung ini.
Dikatakannya dalam pertemuan yang penuh makna ini berkumpul untuk merayakan sesuatu yang lebih dari sekedar seni, berkumpul untuk merayakan tanah lada simbol dari kekayaan alam Lampung yang selama berabad abad telah mengakar dalam kehidupan masyarakat dan budaya.
Lampung sebagai tanah yang kaya akan warisan dan tradisi telah memberikan kontribusi besar dalam bentuk identitas bangsa. Tema merayakan tanah lada menjalin simpul seni budaya adalah cerminan dari komitmen kita untuk tidak hanya menjaga warisan ini tetapi juga menjalin simpul simpul yang menyatukan seni dan budaya dalam kehidupan sehari-hari.
“Kebudayaan adalah denyut nadi masyarakat dan seni adalah maninvestasi dari jiwa yang hidup dalam kebudayaan tersebut, seperti yang tertuang dalam undang undang nomor 5 tahun 2017 tentang kemajuan kebudayaan kita memiliki tanggung jawab untuk tidak hanya melestarikan tetapi juga memajukan kebudayaan Indonesia ditengah peradaban dunia,” ujarnya mengingatkan.
Tugas kita disini, lanjutnya, adalah lebih dari sekedar menikmati karya seni tetapi untuk menyumbangkan bagian kita didalam menjaga dan memajukan warisan budaya ini agar ia tetap hidup berkembang dan beradaptasi dengan jaman yang terus berubah.
Hilmar menandaskan, Lampung Art Camp 2024 adalah wadah yang memberikan ruang bagi semua tentunya para senima komunitas dan juga pegiat budaya untuk saling mengenal memahami dan merayakan keanekaragaman seni budaya yang ada dilampung, melalui kegiatan ini tidak hanya merajut persahabatan lintas seni tetapi juga memperkaya pemahaman tentang betapa beragam dan kayanya budaya yang dimiliki.
Sidang budaya, imbuhnya, ditahui tidak bisa dipisahkan dari kehidupan, sejak jaman nenek moyang seni adalah medium yang digunakan menyampaikan nilai nilai tradisi dan kearifan lokal, dalam konteks lampung seni tidak hanya menjadi ekpresi kreatif tetapi juga sarana penting untuk menjaga identitas dan memperkuat rasa kebersamaan.
“Oleh karena itu pertemuan ini memiliki makna yang mendalam karna melalui Dialog, Kolaborasi, dan Pertunjukan yang kita lalukan di sini kita sedang membangun jembatan yang menyatukan Masalalu, Masakini, Dan Masa depan, Kita tidak bisa menutup mata terhadap tantangan dihadapi budaya lokal kita ditengah globalisasi, arus informasi yang begitu cepat, budaya pop yang datang dari berbagai penjuru dunia, sering kali membuat kita lupa akan budaya kita sendiri.” tandasnya.
Dibeberkannya lebih lanjut, peran bersama sebagai penjaga warisan ini untuk memastikan bahwa nilai nilai luhur kebudayaan lampung tetap terjaga dan diwariskan pada generasi mendatang.
“Di lampung ini kita tidak hanya memiliki seni Musik, Tari, Teater, Sastra dan Tradisi tetapi juga memiliki daya tarik budaya yang luar biasa yang dapat mendukung sektor pariwisata budaya,” imbuh Hilmar.
Lampung Art Camp adalah salah satu upaya nyata untuk membina dan memajukan ekosistem seni dan budaya di daerah ini, serta untuk mengangkat potensi Lampung dimata dunia. Dengan berbagai kegiatan yang diselenggarakan selama acara ini yaitu Workshop, Diskusi, Dan Pertunjukan Seni kita tidak hanya saling belajar tentang kebudayaan satu sama lain tetapi juga memperluas solidaritas kita sebagai komunitas budaya yang peduli terhadap warisan dan masa depan Lampung.
“Dalam momen penting ini izinkan saya mengajak kita semua untuk merenungkan betapa berharganya kebudayaan yang kita miliki, jadi mari kita jadikan Lampung Art Camp ini sebagai momentum untuk memperkuat kolaborasi antar seniman untuk menciptakan karya karya baru yang tidak hanya menggambarkan keindahan seni, tetapi juga cermin dari nilai-nilai Lampung yang luhur,” mengingatkan betapa pentingnya nilai-nilai kearifan lokal setempat.
Karya seni yang dihasilkan, ujar Hilmar, harus mampu membawa pesan tentang betapa pentingnya menjaga keanekaragaman memperkuat identitas budaya dan melestarikan kekayaan tradisi lokal.
Hilmar berharap pertemuan ini tidak hanya menjadi ajang berbagai kreativitas tetapi juga menjadi langkah awal untuk membangun ekosistem kesenian yang sehat dan berkelanjutan dengan demikian akan mampu melangkah lebih jauh dalam mewujudkan Lampung sebagai provinsi yang berkarakter, Terhormat, dan Bermartabat dalam bingkai kebudayaan yang selalu terjaga.
“Mari kita rayakan kekayaan budaya ini dengan semangat kebersamaan dan kebanggaan, Semoga kegiatan ini memberikan inspirasi dan membawa manfaat yang besar bagi kemajuan seni dan budaya kita semua.” pungkasnya. (Heru Saputro)