Bandar LampungMEDIA CREATIVE

Pesta Literasi Anak dan 1000 Keceriaan Baju Lebaran  

Onlinekoe.com | Pada tahun 2018 PISA (Programme for Internasional Student Assesment) merilis peringkat pendidikan di dunia, termasuk Indonesia yang menduduki peringkat ke 74 dari 79 negara.

Pemeringkatan tersebut berdasarkan 3 indikator utama yakni, Indeksi Literasi, Kemampuan Matematis dan Sains. Selain itu, BPS (Badan Pusat Statistik) pada tahun 2019 merilis data tentang indeks literasi seluruh provinsi di Indonesia, yang menunjukan Provinsi Lampung berada pada peringkat ke 3 dari bawah.

Indeks yang rendah Indonesia, dan khususnya Provinsi Lampung tersebut dipengaruhi beberapa faktor. Diantara faktor tersebut adalah rendahnya minat dan daya literasi, lingkungan sosial dan latar belakang keluarga.

Setiap elemen tentunya memiliki peran penting untuk bersinergi dalam meningkatkan indeks yang rendah tersebut. Diantara elemen tersebut adalah para komunitas yang bergerak dengan segmentasi literasi dan pendidikan karakter, komunitas tersebut adalah Giat Buku dan Ruang Sosial. 2 komunitas dia atas mengagas program Pesta Literasi Anak dan 1000 Keceriaan Baju Lebaran.

Antusias anak-anak dalam mengikuti kegiatan games sambung ayat, yang merupakan salah satu hadiah dari Relawan. (Ist)

Kegiatan Pesta Literasi Anak dan 1000 Keceriaan Baju Lebaran diselenggarakan pada hari Minggu, (24/4/2022) atau 22 Ramadhan, yang diisi dengan penampilan teater Malin Kundang di Villa Gardenia yang bersegmentasi pada kegiatan Literasi dan Pendidikan Karekter.

Selain itu, kegiatan ini diisi dengan berbelanja baju lebaran yang dilaksanakan di pasar rakyat Mangga 2 juga digagas dengan melihat momentum bulan ramadhan dan berbagi kebahagiaan menjelang hari raya.

Ardiyansah selaku perwakilan Ruang Sosial dalam sambutannya menyampaikan, kegiatan ini merupakan bagian kepedulian pihaknya.

“Sebagai relawan untuk ikut serta berbagi keceriaan di hari raya dan peningkatan literasi khususnya pada anak. Relawan pada dasarnya bukan tiada bernilai, namun tiada nilai yang mampu untuk membayarnya,” ucapnya.

Sementara itu, Berliyansah selaku Koordinator Lapangan (Korlap) menyampaikan, pada dasarnya dirinha memang senang berkegiatan sosial, memberikan dan menebar kebermanfaatan kepada masyarakat.

“Kesempatan bersama dengan giat buku dan ruang sosial ini untuk menyelenggarakan kegiatan Pelita dan 1000 KBL didukung oleh para donatur dan sponsor,” ungkapnya.

Anak-anak yang hadir pada kegiatan tersebut merupakan anak-anak Gang Harnas Way tataan, Teluk betung timur Kota Bandar Lampung dengan latar belakang keluarga nelayan dan membutuhkan. Anak-anak tersebut selama lebih kurang 1 tahun ikut serta dalam sekolah partikelir yang diselenggarakan giat buku setiap hari minggunya.

Bayu saputro selaku Founder dan Ketua Giat Buku, kepeduliannya pada hari ini diwujudkan oleh teman-teman giat buku dan ruang sosial adalah sebuah aksi sosial yang berorientasi pada kebermanfaatan yang tanpa sedikitpun mengharapakan apapun kecuali dampak positif bagi anak-anak tersebut. Dirinya berharap, kegiatan mampu menumbuhkan lingkungan sosial yang baik dan karakter anak-anak terdidik. Meskipun dampak yang akan terjadi adalah di masa mendatang.

“Pada prinsipnya dalam dunia pendidikan adalah untuk menumbuhkan yang akan memberikan dampak bagi mereka khususnya di masa depan mendatang,” jelasnya.

(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *