PKPM Mandiri, Mahasiswa Harus Edukasi Masyarakat Melek Teknologi Digital
BANDARLAMPUNG – Aspek kehidupan tidak terlepas dari penggunaan dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (Information, Communication and Technology/ICT). Hal itu dikatakan dosen Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya Ruki Rizal Nur Fikri, S.Kom., M.T.I., saat memberikan materi Pelatihan Mahasiswa PKPM Mandiri, via zoom, Senin (9/8/2021).
Dengan tema “Lampung Economic Recovery Melalui Optimalisasi Digital Smart Solution Darmajaya” Ruki Rizal juga mengatakan, saat ini, terjadi pergeseran pola-pola pikir, pola sikap, dan pola tindak masyarakat dalam akses dan pendistribusian informasi. “Ke depan, masyarakat Indonesia akan semakin mudah dalam mengakses informasi melalui berbagai platform teknologi digital yang menawarkan inovasi fitur dan medium komunikasi yang kian interaktif,” kata dosen di Program Studi (Prodi) Sistem Informasi IIB Darmajaya itu.
Dipandu dengan moderator Sulyono, S.Kom, M.T.I, Ruki Rizal juga menjelaskan kepada mahasiswa jurusan komputer yang mengikuti PKPM Mandiri, mahasiswa diharapkan dapat menciptakan teknologi baru. Menurut dia, teknologi informasi di era digital sudah bertransformasi di bidang pendidikan, bidang sosial, dan budaya. “Ketiganya dapat dimanfaatkan mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmu di masyarakat,” kata dia.
Menurut Ruki, saat ini, pemerintah memang menganjurkan kita belajar online. Pemanfaatan teknologi saat school from home, misalnya ingin mengisi materi harus fokus dalam materi Quipper. Pemanfaatan aplikasi belajar online menjadi solusi bagi sekolah-sekolah yang mulai menerapkan sistem School From Home.
Contoh lain, Ruangguru mengembangkan berbagai layanan belajar berbasis teknologi, termasuk layanan kelas virtual, platform ujian online, video belajar, serta konten-konten pendidikan lainnya yang bisa diakses melalui web dan aplikasi Ruangguru. Aplikasi pembelajaran Jenius menyediakan akses ke bank latihan soal untuk bahan pembelajaran mandiri siswa.
Lebih dari itu, kelas online Jenius juga dilengkapi dengan fitur Live Chat.
“Sehingga siswa dapat berinteraksi dan memberikan pertanyaan kepada tutor saat proses pengajaran berlangsung. Sehingga tiap minggu dapat berbeda-beda. Bukan hanya terhadap anak didik, bisa jadi kepada guru-gurunya,” kata dia.
Transformasi digital di bidang sosial, jika dulu dengan melakukan copi darat, sekarang sudah dengan daring, yaitu bagaimana menggunakan platform penggunaan WA, facebook, dan sebagainya.
“Mahasiswa dapat mengajari masyarakat bagaimana menggunakan media sosial yang baik dan benar. Apalagi, di desa, jangan sampai masyarakat termakan hoaks. Kalian juga dapat mengajarkan kepada masyarakat dalam penggunaan zoom atau google meet, terutama di lingkungan instansi desa,” kata dia.
Transformasi di era digital dalam bidang budaya. Misalnya pasar yang umumnya tatap muka langsung, sekarang sudah menggunakan belanja online. Sekalipun belanja online sudah ada sebelum era Covid-19. Saat ini, belanja online kian digemari masyarakat. Mahasiswa bisa memberikan pemahaman soal sistem pembayaran, sehingga tidak menyulitkan kurir. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi ini juga dapat dilakukan di bidang UMKM yang banyak di daerah pedesaan.
Dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, mahasiswa bisa juga membantu masyarakat atau aparatur desa dalam pembuatan website desa menggunakan apa saja yang dikuasai mahasiswa. Misalnya penggunaan wordpress, blogger dan lain-lain. Dan, jika masyarakat membutuhkan aplikasi Mobile, mahasiswa dapat memanfaatkan teknologi yang ada.
Misalnya menggunakan App Bilider, atau Mobile App dan lain-lain. “Jangan kalian edukasi bagaimana membuat aplikasi mobile ke masyarakat, tapi edukasilah bagaimana cara menggunakan aplikasi tersebut. Dan, saya kain mahasiswa dapat melaksanakan PKPM ini dengan baik dan memberikan kontribusi besar kepada masyarakat,” kata dia. (**)