HUKUM DAN KRIMINALPesisir Barat

Polemik Anggaran DD, Oknum Peratin Penggawa Lima Jadi Buah Bibir

Onlinekoe – Peratin Pekon Pengawa Lima, Kecamatan Way Krui, Kabupaten Pesisir Barat Lampung baru-baru ini menjadi pergunjingan warganya. Bagaimana tidak, dalam pengerjaan peroyek yang bersumber dari anggaran dana desa tahun 2024 di pekon tersebut diduga tidak memberdayakan masyarakat setempat dan tidak transparan.

Hal tersebut disampaikan sumber yang tidak ingin disebutkan namanya kepada media ini beberapa hari yang lalu.

Dikatakan, bahwa dalam pengerjaan proyek pembukaan badan jalan di pemangku satu simpang kerbang, mereka (Peratin) diduga tidak melibatkan warga setempat dan justru memakai tenaga kerja dari pulau jawa.

“Selain tidak memberdayakan masyarakat setempat peratin juga diduga tidak transfaran dalam pengelolaan anggaran dana desa karena mereka tidak memasang bener alokasi dana desa. Padehal itu penting supaya masyarakat tahu bagaimana, kemana dan apa saja yang di alokasikan dana desa tahun 2024,” tambah sumber.

Lanjutnya, pertama pengerjaan peroyek pembukaan badan jalan enggak mempekerjakan masyarakat setempat, justru yang dipakai tukang dari garut. Padahal ditengah kondisi ekonomi yang lagi sulit seperti ini masyarakat sangat ingin bekerja untuk kebutuhan hidup mereka.

Kedua Pengerjaan peroyek itu diduga tidak melibatkan Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) Justru yang sibuk juru tulis sama bendahara.

Ketiga, anggaran dana desa di tahun 2024 ini pihaknya tidak tahu berapa jumlahnya, alokasinya apa, peruntuknya apa tidak tau.

“Sehingga dugaan kami mereka (Peratin) senghaja menutupinya untuk kepentingan pribadi,” jelasnya.

Terkait hal tersebut dikonfimasi Sabtu, 27 Juli 2024, Peratin Penggawa Lima, Tomi Yusuf membenarkan bahwa dalam pengerjaan proyek di tahun 2024 memang tidak melibatkan masyarakat setempat.

“Karena pada waktu pengerjaan peroyek badan jalan tersebut masyarakatnya sedang lagi musim tanam padi,” kilahnya.

Terkait pemasangan bener transparansi, Tomi juga membenarkan bahwa belum memasangnya, ia berdalih di tahap kedua pencairan nanti baru dipasang.

“Memang benar kami tidak memakai tukang sini(Pekon) karena lagi musim tanam padi waktu itu. Dan untuk bener transfaransi kami memang belum pasang karena akan kami pasang di tahap kedua,” pungkas Tomi.

Holil

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *