DPRD Lampung

Prestasi Atlet PON dan Penyelidikan Hibah KONI

Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi, bertekad mengembalikan kejayaan olahraga di Provinsi Lampung saat launching Olahraga Lampung Berjaya di Lapangan PKOR Way Halim, Bandar Lampung beberapa waktu lalu.

Orang nomor satu di Bumi Ruwa Jurai itu
menargetkan Lampung masuk 10 besar di ajang tingkat nasional empat tahunan tersebut di Papua.

Bahkan untuk mencapai target tersebut, KONI Lampung mendapat dana hibah Rp 30 miliar.

Meski begitu, tentunya tekad orang nomor satu di Bumi Ruwa Jurai ini menjadi ekspektasi masyarakat dalam hal yang wajar.

Karena dengan alokasi dana APBD yang cukup besar dan cenderung selalu meningkat dari setiap pelaksanaan PON tersebut.

“Tentu semua masyarakat Lampung baik yang bertempat tinggal di Lampung maupun di perantauan selalu berdo’a,” kata Pengamat Pembangunan Daerah, Nizwar Affandi, Selasa (21/09/2021).

“Berharap agar kontingen Lampung, walaupun belum mampu kembali menjadi yang terbaik di luar Pulau Jawa seperti tempo dulu, setidaknya bisa kembali masuk ke dalam peringkat 10 besar,” ucap dia.

Besaran dan penggunaan dana dengan capaian prestasi itu, kata dia, jika dilihat dari perspektif hasil bisa jadi sangat berhubungan.

“Artinya jika hasilnya baik maka besaran dan penggunaan dana dapat dianggap sudah tepat dan sesuai,” jelas dia.

Kendati demikian, sebaik apapun hasil yang dicapai di Papua tetap tidak dapat menghilangkan dugaan tindak pidana korupsinya.

Sebab, regulasi tentang penganggaran dan penggunaan keuangan negara tidak sesederhana itu.

“Begitu juga sebaliknya, jika memang dari hasil penyelidikan yang kredibel terbukti bersih tidak ada penyimpangan dan pelanggaran maka seburuk apapun capaian di Papua tidak bisa menjadi dasar menyatakan telah terjadi korupsi,” kata dia.

Oleh karena itu, ia meyakini Kejati Lampung tetap mampu melakukan penyelidikan dengan optimal.

Walaupun, kata dia, sedapat mungkin tidak terlalu mengganggu persiapan keberangkatan dan konsentrasi para atlet dan pelatih dalam pertandingan.

“Kalaupun ada nama-nama tertentu yang menjadi terduga dalam penyelidikan ini, saya yakin mereka bukanlah para pelatih apalagi atlet,” kata dia.

“Mereka yang mungkin menjadi terduga dalam penyelidikan ini adalah para pengurus KONI Lampung,” pungkas dia.

Untuk diketahui, Pekan Olahraga Nasional XX akan berlangsung pada 2 Oktober hingga 15 Oktober 2021 di Papua.

Kontingen Lampung untuk PON Papua berjumlah 325 orang, yang terdiri dari 138 atlet, 85 ofisial (pelatih dan manajer), 67 ofisial pendukung, 25 anggota pengamanan dari unsur TNI/Polri dan 10 wartawan.

Kontingen Lampung akan berlaga pada 26 cabang olahraga dan enam cabang olahraga eksebisi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *