Onlinekoe.com | Bandar Lampung – Walikota Bandar Lampung Eva Dwiana, menyambut kunjungan kerja Spesifik Komisi V DPR RI ke Kota Bandar Lampung. Dalam rangka peninjauan infrastruktur dan transportasi di Reservoir PDAM Way Rilau, jalan ZA. Pagar Alam Rajabasa, Kamis (27/01/2022).
Dalam tinjauannya, Anggota Komisi V DPR RI Robert Rouw, menanggapi permasalahan yang dialami oleh Pemerintah Kota Bandar Lampung dalam melaksanakan Proyek Strategis Nasional Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM).
Diketahui permasalahan-permasalahan tersebut yakni, pemasangan sambungan rumah oleh PDAM tidak dapat berjalan sesuai rencana karena keterlambatan pemasangan dalam pembangunan jaringan perpipaan, pada tahun ke-1 target pemasangan 14.000 sambungan rumah hanya terealisasi 4.934 (35%), tahun ke-1 tagihan air curah perbulan mencapai Rp. 2 Miliyar dan baru terbayar Rp. 500 juta.
Tahun ke-2 tagihan air curah perbulan bertambah mencapai Rp. 3,6 Miliyar, dan sampai bulan Desember 2021, total tagihan air curah sebesar Rp.26.939.148,529,- baru dibayar oleh PDAM sebesar Rp. 5.104.700.514,- terhutang sebesar Rp. 21.834.448.015.
”Proyek ini seharusnya sudah dinikmati paling tidak 60 ribu pemakai, akan tetapi sekarang hanya 4 ribu sekian. Bahkan belum sampai 5 ribu ini, sangat disayangkan dan kami tahu persis bahwa memang banyak kemajuan tetapi ini finalnya, finalnya ini ada masalah. Yang dimana dari bantuan pusat sudah sampai semua dengan aliran-aliran nya, tapi dari bawahnya ini pipanya belom sampai ketingkat masyarakat. Jadi seolah-olah yang kita bangun ini tidak dirasakan masyarakat, karena ini kekurangan dana dan ada kerugian yang dialami Pemda melalui perusahaan daerahnya,” ungkap Robert Rouw.
“Sebenarnya hal ini harusnya tidak terjadi kalau memang betul-betul dilakukan kerjasama secara profesional. Ini yang harus diluruskan kedepannya agar tidak terjadi lagi, ini harus dievaluasi. Dan kalau memang tentang kerugian itu, sama-sama kita tangankan kaarena air itu adalah sumber kehidupan,” sambungnya.
Pihaknya juga akan melakukan rapat bersama pemerintah agar dapat mendukung Proyek Strategis Nasional, supaya masyarakat Kota Bandar Lampung bisa secepatnya menikmati air.
”Jadi kami dari komisi V DPR RI, akan membawa rapat ini dengan pemerintah dan kami akan mendukung agar secepatnya masyarakat Kota Bandar Lampung bisa secepatnya menikmati air,” ungkapnya.
Direktur PDAM Way Rilau, Suhendar Zuber, menjelaskan bahwa akibat pandemi covid-19 menyebabkan jatuhnya APBD dan devisit angggaran berdampak terhadap Proyek Strategis Nasional.
“Pasca pandemi ini kan semua level kita kena, hampir semua daerah kolep APBD nya dan juga kota kan hanya tuan rumahnya saja. Tapi masalahnya, PUPR malah mengatakan Perjanjian Kerja Sama. PDAM ini kan di hilir kalau tidak dibantu pemda bagaimana mana mungkin bisa apalagi ini pasca Covid-19. Dan juga, PDAM dan pemerintah kota telah mengajukan DAK melalui kementerian PUPR sebesar 27.9 miliyar namun terealisasi sebesar Rp. 4,3 Miliyar untuk tahun 2022 hal ini sangat tidak terealisasi,” ujarnya.
Lanjutnya, Bunda Eva berharap dengan adanya kunjungan Komisi V DPR RI dapat membangun kembali pembangunan yang sempat tertunda.
“Kesimpulannya yang terbaik, mungkin kemarin miskomunikasi atau seperti apa bunda tidak paham yang penting, semua segala sesuatu unek-unek dari pemerintah kota sudah diterima oleh DPR RI dan mudah-mudahan dari pemerintah pusat mulai pelaksanaan pembangunan untuk penyambungan air kemasyarakat yang kemarin tertunda,” pangkasnya.
(Dkj)