PT. ASDP Lamsel Gelar Rakor Angkutan Lebaran 2019 Sekaligus Buka Puasa Bersama
Onlinekoe.com – PT. ASDP Indonesian Ferry (Persero) Cabang Bakauheni, Lampung Selatan (Lamsel) menggelar Rapat Koordinasi Angkutan Lebaran Tahun 2019 sekaligus Buka Puasa bersama jajaran terkait.
Acara tersebut digelar di Ruang VIP yang dipimpin langsung oleh General Manager (GM) ASDP Bakauheni, Hasan Lessy, Senin, (27/05/19).
Hadir dalam acara tersebut, Kepala KSKP Bakauheni, Kepala KSOP Bakauheni, Kepala BPTD Wilker Bakauheni, Kepala Kesehatan Pelabuhan kelas II Panjang (wilker Bakauheni), Kepala Cabang PT. Jasa Raharja (Persero) Lampung, Kepala Cabang PT. Jasaraharja Putera Lampung, GM PT. Indonesia Ferry Proferti (IPRO) Bakauheni, Ketua DPC Gapasdap Bakauheni, Ketua DPC INFA Bakauheni, Ketua DPC Organda Khusus Bakauheni, Kepala Pom Sub Bakauheni, Koordinator BKO TNI-AL Bakauheni, Dansatgas Bakauheni, Kepala PDAM Bakauheni, Pimpinan PT. Citra Meraksa Lestari (PJTK) Bakauheni, Pimpinan PT. JMSU (Security) Bakauheni, Pimpinan PT. Dutagaruda Piranti Prima, Pimpinan PT. Berkah Bakauheni, Pimpinan PT. ISS Bakauheni.
GM PT. ASDP Indonesia Ferry Cabang Bakauheni, Hasan Lessy mengungkapkan, bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dan memantau kondisi dengan beberapa pihak, sehingga tempat istirahat mampu menampung sekitar 6000 orang, diberlakukannya sistem ganjil genap diharapkan dapat mengurai penumpukan kendaraan yang berujung dengan kemacetan.
“Kita ada 7 dermaga, dan yang digunakan ada 4 dermaga, salah satu upaya pemerintah mengurai kemacetan menggunakan dermaga lain yaitu dermaga 4 merak berpasangan dengan dermaga di panjang tapi setelah survei ternyata tidak memungkinkan” ungkapnya.
“Saya juga butuh koordinasi dengan cepat, tahun ini berbeda dengan tahun kemarin karena sudah ada JTTS dan dermaga executive dan selebihnya mungkin sama seperti biasanya” tambahnya.
Diketahui bahwa seringnya terjadi kendaraan R2 yang berlawanan arus di Dermaga 5, dan anak-anak benerang di dermaga 5, jadi pihaknya akan melakukan upaya pencegahan terhadap kejadian yang tak diinginkan.
“Untuk mmpercepat muatan, sistemnya diacak atau full langsung berangkat. Permasalahan disini yakni bus harus standbye, dan itu bagaimana kita mencarikan solusinya agar semuanya lancar” jelasnya.
“Kemungkinan tahun ini, ada peningkatan lonjakan diarus balik hingga mencapai 15 Persen” tutupnya. (Ari)