BATAM – Dalam atmosfer penuh antusiasme dan energi pembaruan, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Batam secara resmi melantik pengurus baru periode 2025–2028 dalam seremoni bersejarah yang digelar Minggu malam, 25 Mei 2025, bertempat di Ballroom Hotel Ibis Bengkong. Namun pelantikan ini bukan hanya sekadar formalitas struktural—ia menjadi panggung peluncuran program terobosan, yakni fasilitas rumah subsidi khusus wartawan yang langsung dikawal bersama Bank Tabungan Negara (BTN) Cabang Batam.
Langkah ini menjadi manifestasi nyata dari komitmen PWI Batam di bawah kepemimpinan baru untuk menghadirkan perubahan konkret dan berdampak langsung terhadap kesejahteraan insan pers, sebuah isu yang selama ini kerap luput dari perhatian institusional.
Agus Bagjana, Ketua PWI Batam yang baru dilantik—yang juga dikenal sebagai jurnalis senior di Posmetro Batam—menyatakan bahwa masa kepemimpinannya akan difokuskan pada penguatan sinergi lintas sektor: pemerintah, swasta, komunitas, dan tentunya internal wartawan itu sendiri. Ia menegaskan bahwa PWI bukan sekadar organisasi profesi, tetapi harus menjadi aktor pembangunan sosial yang adaptif dan progresif.
“Pelantikan ini adalah titik tolak gerakan kolektif. Kami ingin meninggalkan jejak kebijakan yang relevan, solutif, dan menyentuh langsung kebutuhan wartawan di lapangan. Bukan hanya bicara kode etik, tapi juga soal dapur,” tegas Agus dengan nada visioner.
Gebrakan perdana pengurus baru adalah menggulirkan program kepemilikan rumah bersubsidi melalui skema KPR FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan). Skema ini memungkinkan wartawan untuk memiliki hunian dengan cicilan mulai dari Rp1,1 juta per bulan dalam tenor 20 tahun—sebuah angka yang relatif terjangkau di tengah tingginya biaya hidup urban di Batam.
Antony, Kepala Cabang BTN Batam yang hadir dalam pelantikan, menyebut program ini sebagai bentuk konkret empati finansial terhadap kelompok profesi yang selama ini menjadi tulang punggung penyebaran informasi publik namun kerap berada dalam bayang-bayang ketidakpastian kesejahteraan.
“Kami sangat mendukung inisiatif progresif ini. Wartawan berperan vital dalam demokrasi dan tata kelola publik. Memberi akses perumahan adalah bentuk keberpihakan yang penting dan perlu ditiru oleh lembaga lain,” ujar Antony.
Pelantikan ini juga mencatatkan sejarah tersendiri. Ketua PWI Provinsi Kepulauan Riau, Andi Gino, menegaskan bahwa ini adalah kali pertama dalam dua puluh tahun terakhir pelantikan PWI kembali digelar di Kota Batam. Ia memuji formasi pengurus baru yang terdiri dari generasi muda, penuh semangat, dan memiliki kepekaan tinggi terhadap dinamika media kontemporer.
“Anak-anak muda yang dilantik malam ini adalah representasi semangat baru. Mereka akan menjadi mesin pembaruan PWI, bukan hanya di Batam, tapi juga untuk Kepri secara keseluruhan,” ucap Andi dengan bangga.
Kehadiran unsur pemerintah dalam pelantikan ini juga memperkuat posisi strategis PWI sebagai mitra pembangunan. Ariastuty Sirait, Plt. Kepala Biro Humas, Promosi, dan Protokol BP Batam, yang juga menjabat sebagai Anggota/Deputi Bidang Pelayanan Umum BP Batam, menyampaikan dukungan penuh terhadap revitalisasi peran PWI.
“Konsep pelantikan yang dibawakan sangat inovatif, bukan sekadar simbolik. PWI Batam telah hadir dengan narasi baru. Tanpa media, suara pemerintah akan hampa; tanpa media, denyut pembangunan bisa kehilangan arah,” ungkap Ariastuty, memberi makna mendalam terhadap eksistensi pers.
Sebagai bagian dari transformasi digital organisasi, pengurus PWI Batam juga memperkenalkan kartu anggota multifungsi yang tak hanya berperan sebagai identitas resmi, tetapi juga dapat digunakan sebagai kartu ATM. Ini adalah langkah nyata menuju tata kelola organisasi yang profesional, efisien, dan berbasis teknologi.
Dengan pelantikan ini, resmilah Agus Bagjana menakhodai PWI Kota Batam untuk masa bakti 2025–2028. Tantangan ke depan tidak ringan, namun dengan semangat kolaboratif, inovatif, dan keberpihakan pada anggota, PWI Batam diyakini mampu mengangkat harkat martabat profesi wartawan dan menjadikannya bagian integral dalam pembangunan daerah yang berkelanjutan. (Anwar)
–