Onlinekoe – Anggota DPRD Kota Bandar Lampung dari Fraksi Gerindra, Yunika Indahayati, menunjukkan dukungannya terhadap pelaku kerajinan lokal dengan mengunjungi Rahayu Galeri, pusat oleh-oleh khas Lampung yang berlokasi di Jalan Soekarno-Hatta, Tanjung Senang, Bandar Lampung. Kunjungan tersebut berlangsung pada Kamis (26/12/2024).
Dalam kunjungan itu, Yunika memuji kekayaan budaya Lampung yang tercermin dalam produk kerajinan seperti kain tapis dan sulam usus. Menurutnya, kerajinan tradisional ini tidak hanya indah tetapi juga sarat nilai budaya yang harus dilestarikan.
“Rahayu Galeri menjual berbagai produk sulam usus dan tapis khas Lampung, serta souvenir menarik seperti peci, tas, dan gantungan kunci. Ini sangat cocok dijadikan oleh-oleh bagi wisatawan yang berkunjung ke Bandar Lampung,” ujar Yunika.
Yunika menegaskan pentingnya memperkenalkan kain tapis dan sulam usus sebagai bagian dari warisan budaya Lampung.
“Setiap wisatawan yang datang ke Bandar Lampung wajib mampir ke Rahayu Galeri. Koleksi oleh-olehnya sangat beragam dan merepresentasikan keindahan budaya Lampung,” katanya.
Yunika juga mendorong Pemerintah Kota untuk lebih aktif mendukung keberlangsungan UMKM di Bandar Lampung. Ia menekankan perlunya promosi yang lebih luas serta dukungan untuk membantu produk lokal menembus pasar internasional.
“Pemerintah harus memberikan perhatian khusus kepada pelaku UMKM. Dengan dukungan yang tepat, produk seperti kain tapis dan sulam usus bisa menjadi ikon Lampung di tingkat dunia,” ujar Yunika.
Pemilik Rahayu Galeri, Siti Rahayu, menyambut positif kunjungan ini dan berharap dapat memotivasi pelaku UMKM lain untuk bangkit setelah berbagai tantangan.
“Kami memiliki banyak produk UMKM potensial, seperti kain tapis dan sulam usus, yang dapat terus dikembangkan. Dengan dukungan berkelanjutan, kami optimis kerajinan lokal bisa semakin dikenal,” tutur Siti.
Rahayu Galeri, yang telah dirintis sejak tahun 1998, memiliki ciri khas pada motifnya, termasuk motif Mulang Tiyuh yang berarti “pulang kampung”. Motif ini menjadi simbol nostalgia dan kekayaan budaya Lampung.
Kunjungan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat peran UMKM dalam melestarikan kerajinan tradisional Lampung. Dengan kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, harapannya produk lokal dapat terus berkembang dan menjadi kebanggaan daerah. (***)