Sihir Pagelaran SCC “Evening Harmonies” di Konser Echoes Of Life #8
Semarang – Penonton konser Echoes Of Life #8 disuguhi permainan musik ensemble cello ciamik dari Surabaya Cello Community. Seri konser musik klasik yang diinisiasi Maxi Brain Academy kolaborasi Ajendam IV Diponegoro ini sepanjang pagelaran memukau puluhan penonton yang memadati Maxi Brain Academy Hall, Semarang, Kamis (24/10/2024).
Komunitas cellist Surabaya yang sering disebut SCC ini didirikan atas inisiator seorang professional cellist dan guru cello di Surabaya yang cukup punya nama Novia Devita.
Owner Maxi Brain Academy Pauline Wonoadi sebelum membuka pagelaran konser mengatakan, gelaran konser Echoes of Life (Gema Kehidupan) sudah memasuki gelaran yang ke delapan.
Konser ini bertujuan untuk memperkenalkan, mengedukasi, dan meningkatkan apresiasi masyarakat Semarang terhadap musik klasik.
Kali ini konser Echoes Of Life #8 ini menghadirkan Surabaya Cello Community. Beberapa pagelaran yang lalu sudah menghadirkan kelompok piano, violin, dan guitar, kali ini ensemble cello.
“Kalau grup enslemble biola (violin) itu sudah banyak di Indoenesia. Tetapi kalau ensemble cello di Semarang belum ada. Ensemble cello memang sangat jarang ada di Indonesia bahkan dunia.
Menariknya, para pemain banyak yang dari anak-anak dan remaja, ” ujar Pauline.
Pagelaran Surabaya Cello Community (SCC) yang mengusung tajuk : “Evening Harmonies” berhasil menghangatkan suasana malam Kota Semarang. Sebelum memulai pagelaran founder Surabaya Cello Community (SCC) berkisah komunitas yang mengusung cello sebagai pilihannya ini belum lama terbentuk.
Kelompok musik ensemble cello ini baru didirikan awal tahun sekitar bulan Maret 2024. Novia mengaku sudah lama banget ingin punya ensemble cello di Kota Surabaya. Novia memilih cello karena terpesona dengan suara khas cello.
Ternyata cello tak hanya ditampilkan sebagai iringan atau bagian dari orchestra. Tetapi juga bisa dipagelarkan tersendiri dan juga dalam bentuk ensemble.
“Kebanyakan orang masih mengira cello hanya bisa digunakan sebagai iringan saja namun sebenarnya cello justru memiliki range suara dari rendah, sedang hingga tinggi sehingga cello mampu dimainkan sebagai melody maupun iringan,” bebernya.
Novia yang kesehariannya guru musik yang mengampu cello bersama rekan-rekannya membentuk komunitas cello untuk menunjukan indahnya suara cello pada masyarakat.
Novia berharap ke depannya bisa lebih banyak cellist yang bisa bergabung sama-sama mengembangkan cello tak hanya dari Surabaya tetapi dari Indonesia tentunya termasuk Semarang.
Surabaya Cello Community dalam pagelaran “Evening Harmonies” mengahdirkan 12 cellist. Mengawali pertunjukan SCC Junior Cello Trio dengan punggawa Cello 1: Arthur Amadeo Adimulia (Cello 1), Arsene Chandra (Cello 2) , dan Alexander Xavier Sumargo (Cello 3) repertoara pertama mempersembahkan Theme from Surprise Symphony No. 94 karya Haydn, kedua Three Little Maids (from the Mikado) karya Arthur Sullivan dan pada pamungkas penampilan SCC Junior Cello Trio dengan apik menampilkan Mexican Hat Dance.
Sementara pada sesi kedua SCC Junior Cello Trio ikut bergabung tampil bersama SCC Cello Ensemble yang terdiri dari Novia Devita, Angela Jana Prasetya (Cello 1), Brigitta Sally Lestiono, Muhammad Wishnu Sutta Wiriya (Cello 2) , Sandra Yunita, Keila Rahadi, (Cello 3), dan Deddy Christyono, Clift Christian, Regina Patricia Soesilo (Cello 4) .
Scc Cello Ensemble ini berturut-turut menghadirkan repertoar Waltz No. 2 – Shostakovich dan Libertango – Astor Piazzolla. Kemudian menyusul music sound track film Game of Thrones dan Dreamed a Dream from Les Miserables.
Pamungkas pagelaran ditutup dengan salah sound track film yang melegenda “Petualangan Sherina”. (Heru Saputro Foto : Agus Budi Santoso)