Beranda Bengkulu Siswa SMK S1 Kota Bengkulu Tak Ikut Ujian Akibat Tunggakan Belum Bayar,...

Siswa SMK S1 Kota Bengkulu Tak Ikut Ujian Akibat Tunggakan Belum Bayar, Berikut Respon Kepsek

Onlinekoe – Program Gubernur Helmi Hasan melarang Pungutan bentuk apapun di sekolah atau Pendidikan Gratis tidak dibenarkan termasuk menahan Ijazah siswa karena tunggakan hal ini disampaikan Gubernur terpilih periode 2025-2030. Disampaikan pada saat apel perdana di halaman Kantor Gubernur 03/04-2025.

Sepuluh janji politik atau program kerja Helmi, salah satu Pendidikan dan Kesehatan gratis. Termasuk keluhan para orang tua siswa yang merasa terbebani dengan biaya study tour dan perayaan perpisahan sekolah tidak diperkenankan lagi ujarnya.

Orang tua pak Suharno dan Ibu Sri Sulistyowati menyampaikan keluhannya kepada media ini ketika ditemui di kediamannya Selasa 04/03-2025, tentang anaknya Jitra Ajeng Prayogo siswa kelas 3 SMK S1 Pembangunan (Sekolah Menengah Kejuruan Swasta 1) Anggut Atas.

Katanya anaknya tidak bisa ikut ujian karena tunggakan belum bisa bayar sebesar Rp 2 juta lebih. Alasannya tidak ada uang, ibu jualan bakso disekolah, bapak jualan bakso keliling dan anak ini pulang sekolah juga jualan bakso keliling keluh bapak Suharno.

Kepala Sekolah SMK S1 Pembangunan Wahyudi S.Pd ditemui di kantornya Senin 03/03-2025 mengakui adanya tunggakan siswanya atas nama Jitra Ajeng Prayogo tetap kita tagih, karena sekolah ini swasta dari uang sekolah itulah gaji guru, adapun Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari Pemerintah hanya operasional sekolah termasuk gaji guru.

Tetapi tidak semua guru bisa digaji dari dana Bos karena ada juknisnya dan aturan dalam pemberian gaji guru ucapnya. Namun ujian tetap ikut sertakan, tidak benar dikatakan oleh ibunya.

Kronologi/riwayat siswa di sekolah ini atas nama Jitra, tahun kemarin tidak lulus karena jarang masuk sekolah, tahun ajaran baru bulan Juli 2024 daftar ulang disekolah ini, kebetulan di bulan Agustus siswa yang baru naik kelas 3 sedang Praktik Kerja Lapangan (PKL). Disarankan masuk sekolah bulan Januari 2025 menunggu selesai PKL.

Lanjut Kepsek Wahyudi menyampaikan anak ini pindahan dari SMKN 6 kampung bahari kecamatan Kampung Melayu Kota Bengkulu. Dia tidak naik kelas di SMK N6 dari kelas 2 ke kelas 3, pindah ke sekolah kita terima menjadi kelas 3, selama kelas 3 jarang dia masuk sekolah, tentu ketinggalan pelajaran ujarnya.

Ujian semester pertama bulan Pebruari tahun 2025 ini juga hanya satu kali dia ikut ujian gimana mau lulus, kita pantau tanyakan orangtuanya katanya berangkat ke sekolah tadi, nyatanya tidak masuk sekolah sering seperti itu, sangat banyaklah toleran dan keringanan kami berikan kepadanya.

Belakangan ini kita sudah buat perjanjian ditandatangani orangtuanya dan pihak sekolah poinnya apabila tidak masuk sekolah lagi kita anggap mengundurkan diri ucapnya.

Keringanan berikutnya uang sekolah dihitung mulai Januari – juni 2025, seharusnya dihitung mulai mendapatar Juli 2024, kami sarankan supaya dicicil sampai sekarang tidak ada niat baiknya untuk membayar, sangsinya nanti apabila lulus paling ditahan dulu ijazahnya sebelum dibayar lunas tegasnya. (jlg) (jlg)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini