Siswa SMKN 3 Demo, Sulfakar: Jangan Korbankan Siswa
Onlinekoe.com, BandarLampung -Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung Drs Sulpakar MM, minta agar seluruh dewan guru dan siswa tetap menjalan kegiatan belajar mengajar agar kepentingan siswa jangan dikorban.
“Saya minta semua dewan guru dan siswa masuk kelas agar melakukam kegiatan belajar dan mengajar. Jangan sampai kepentingan siswa dikorbankan,” kata Kadis Pendidikan Lampung Sulpakar dihadapan dewan guru dan siswa SMKN 3 Bandarlampung, di halaman gedung SMKN 3 Bandarlampung, Kamis (26/9) .
Kadis Pendidikan sempat geram, karena sebagian dewan guru dan siswa tidak mau masuk ke ruang.
“Apapun persoalan akan saya selesaikan. Jangan sampai dunia pendidikan tercoreng. Apapun masalah mari kita selesaikan dan akan saya laporkan ke atasan,” imbuh Sulfakar dengan sedikit nada emosi.
Untuk menyelesaikan semua persoalan, pihaknya akan kumpulkan seluruh dewan guru bersama komite.
“Untuk menetralkan masalah akan saya mediasi jika mereka rapat. Semoga persoalan ini cepat selesai,” urai Sulpakar.
Kepala SMKN 3, Suniar membantah tudingan dari para siswa, karena semua yang ia lakukan hasil rapat.
Semua persoalan sesuai dengan prosudaral.
“Karena apa yang saya lakukan sesuai dengan hasil rapat komite. Sekali lagi tuntutan siswa tidak semuanya benar,” kata Suniar.
Apapun keputusan saya serahkan atasan. Dan akan saya patuh apapun keputusan dari Pak Kadis Pendidikan Lampun, imbuh Suniyar.
Sebelumnya ratusan siswa-siswi bersama para guru SMKN 3 Bandar Lampung melakukan aksi unjuk rasa di halaman sekolah. Mereka memprotes kepada pihak sekolah yang telah bertindak semena-mena kepada para siswa dengan tidak adanya fasilitas praktek. Padahal selama ini mereka membayar SPP yang tinggi dan dipungut uang pembangunan serta lainnya.
“Selama tiga tahun kami diam. Jadi kami putuskan ajukan untuk demo dan para siswa tahu didikan cara berkomentar yang baik apabila. Apabila tidak didengar maka kami berhak mengutarakan aspirasi,” kata orator aksi Anisa Amanda yang merupakan siswi kelas 12 SMKN 3 Bandar Lampung, Kamis (26/9).
Dalam aksi ini, mereka meminta kepada pihak sekolah untuk keterbukaan mengenai keuangan yang selama ini dibayarkan dari para siswa. Selain itu, mereka meminta biaya SPP untuk diturunkan yang selama ini sangat memberatkan para siswa.
“Untuk fasilitas juga tidak ada yang memadai misal kelas jendelanya bolong rusak lalu toilet juga tidak mumpuni untuk dipakai para siswa.
Untuk praktek, kita masih diminta uang tombokan. Namun kenyataannya kami praktek tidak ada fasilitas misal pariwisata yang harusnya di bus tapi kita di ruangan,” tegas Anisa.
Hal senada juga diutarakan oleh Alfarizi yang menyebutkan, selama ini pihak sekolah lalai dalam menjalankan kewajibannya kepada para siswa-siswinya.
“Kami minta semua fasilitasnya dilengkapi. Kami juga menolak pungli di sekolah dan transparansi dana sekolah yang selama ini dikemanakan. Kalau tidak selesai, maka kami minta kepala sekolah turun,” tegas Alfarizi. (zab)