Provinsi Lampung

Taman Budaya Lampung Gelar Pameran Lukisan “Spektrum Nusantara”

Bandar Lampung – Taman Budaya Lampung (TBL) bakal menggelar pameran lukisan. Pameran lukisan yang mengusung tajuk “Spektrum Nusantara digelar dalam rangkan Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) Lampung. Pameran yang mengusung konsep keberagaman budaya ini akan digelar di Gedung Pamer Taman Budaya Lampung, Jalan Cut Nyak Din 24, Bandar Lampung mulai Rabu, 16 Oktober – 20 Oktober 2024.

Nantinya, Acara ini diawali dengan peresmian Pameran Lukisan Spektrum Nusantara oleh Pj. Gubernur Samsudin dan dilanjutkan tradisi arak-arakan.

“Spektrum Nusantara” merupakan sebuah eksplorasi mendalam terhadap kekayaan budaya, seni, dan keragaman alam yang ada di kepulauan Nusantara.

“Spektrum” melambangkan variasi warna, bentuk, dan ekspresi yang tersebar di seluruh Indonesia, dari Sabang hingga Merauke, serta bagaimana perbedaan ini menyatu dalam harmoni yang unik. Pameran lukisan ini akan memayang 42 karya Lukis dari berbagai langgam isme yakni Realisme, Surialisme, Naturalisme, Kontemporer juga ada beberapa karya kaligrafi dari perkumpulan Perkazi (Perkumpulan Kaligrafi dan Zuhrufah Provinsi Lampung).

Ketua Perkazi Zuhdan Naufali di Bandar Lampung, Minggu (13/10/2024) mengatakan, pihaknya yang tergabung dalam perkumpulan perkazi, diberikan ruang dan kesempatan untuk presentasi karya dengan kemasan kaligrafi dan ikut berpartisipasi meramaikan perhelatan pameran lukisan dengan tema “Spektrum Nusantara” yang digagas oleh Taman Budaya Lampung.

Kurator Pameran “Spektrum Nusantara” David mengatakan, kaligrafi merupakan media syiar, dakwah dengan karya seni kaligrafinya, pesan-pesan yang terkandung di dalamnya sangat beragam.

“Kami panitia memberikan porsi yang sama pada perupa-perupa yang berdomisili di Lampung terutama perupa-perupa muda yang terus mengeksplorasi dengan tema-tema sosial, budaya, religious, landskap yang ada di Provinsi Lampung,” ungkapnya.

Pameran kali ini lanjut David, diikuti oleh perupa-perupa Lampung dari berbagai kabupaten kota, para perupa hadir dengan dengan berbagai konsep dan teknis yang berbeda-beda.

Spektrum Nusantara menggambarkan bagaimana berbagai elemen budaya, alam, dan kehidupan sosial di Indonesia khususnya Provinsi Lampung, diinterpretasikan melalui medium visual.

“Seni lukis memiliki kemampuan unik untuk menangkap esensi dari keberagaman ini, baik dari segi warna, bentuk, maupun tema yang diangkat,” beber David.

David menambahkan Indonesia merupakan negara dengan ribuan pulau dan ratusan etnis, masing-masing dengan budaya dan karakteristik unik. Keanekaragaman ini dapat dilihat sebagai spektrum yang kaya, mulai dari warna-warni keberagaman budaya yang ada di Lampung, hingga keindahan lanskap alamnya yang spektakuler.

“Spektrum Nusantara adalah upaya untuk mengeksplorasi dan menyatukan berbagai elemen tersebut dalam satu kanvas, menonjolkan identitas dan jati diri Indonesia yang kompleks namun harmonis,” imbuh David.

Pameran ini menampilkan beragam karya unik dan inovatif dari para peserta yang ikut berpartisifasi, masing-masing peserta mempresentasikan konsep karya dengan berbagai Teknik dan ukuran karya, dengan tema-tema sosial dan budaya.

Karya-karya yang mencerminkan isu-isu sosial dan budaya dari berbagai periode, menunjukkan bagaimana seni lukis dapat menjadi alat untuk menyuarakan perubahan dan mempengaruhi opini publik.

“Mengajak kita untuk membayangkan masa depan seni lukis, dengan menampilkan karya karya kontemporer yang bereksperimen dengan teknik baru dan ide-ide revolusioner, mencerminkan semangat inovasi dan eksplorasi yang terus mendorong batasan seni,” jelasnya.

David menandaskan seni lukis tidak hanya tentang keindahan, tetapi juga tentang pesan dan makna. Perjalanannya berakhir dengan pandangan ke masa depan. Karya-karya kontemporer menantang kita untuk berpikir di luar batasan tradisional.

“Dengan teknik baru dan ide-ide revolusioner, mendorong kita ke arah yang belum pernah kita bayangkan sebelumnya. Bagian ini adalah undangan untuk bermimpi, bereksperimen, dan terus mendorong batasan kreativitas,” jelasnya.

Memasuki era digital, imbuh David, ia menyaksikan lompatan besar dalam seni lukis. Teknologi modern seperti grafik komputer, membuka dimensi baru bagi para seniman, bagian ini menunjukkan bagaimana teknologi dapat digunakan untuk menciptakan pengalaman visual yang menakjubkan dan interaktif.

Disini, batasan antara seni dan teknologi menjadi kabur, menciptakan ruang baru untuk inovasi dan ekspresi.

Spektrum Nusantara, tandas David, adalah refleksi dari bagaimana daerah ini berkontribusi pada mosaik kebudayaan Indonesia yang luas. Keberagaman seni, adat, dan tradisi Lampung tidak hanya memperkaya identitas budaya lokal, tetapi juga mempertegas bagaimana setiap daerah di Indonesia memiliki peran penting dalam mempertahankan kekayaan warisan Nusantara yang beragam namun saling melengkapi.

“Lampung adalah representasi dari keragaman yang harmonis, yang merupakan inti dari konsep Spektrum Nusantara, Merajut Keberagaman, Memperkuat Persatuan,” pungkas David mengakhiri perbincangan.

(Heru Saputro)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *