Tim Kesenian SMAN 1 Terusan Nyunyai Lamtrng Ikuti Festival Tari Topeng di Korsel
Bandar Lampung – SMA Negeri 1 Terusan Nyunyai Lampung Tengah siap tampil dalam event Andong International Mask Dance Festival 2024 Korea Selatan. Duta Seni ini bakal tampil dalam event internasional bergengsi di Korea Selatan pada 28 September – 06 Oktober 2024.
Andong International Mask Dance Festival 2024 berlangsung di Desa Andong Hahoe, Andong,Korea Selatan, rumah dari Warisan Dunia UNESCO.
Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Terusan Nyunyai Dra Ratnawati, M.Pd didampingi Pimpinan Artistik Erna Budiwati disela keberangkatan mengatakan, penampilan Sanggar Seni SMA Negeri 1 Terusan Nyunyai ini merupakan salah satu langkah diplomasi budaya untuk mengenalkan budaya sekaligus promosi pariwisata Indonesia, khususnya kabupaten Lampung Tengah di kancah internasional.
“Melalui kegiatan diplomasi budaya ini diharapkan para seniman bisa belajar dan ke depan berkontribusi aktif untuk kepentingan bangsanya. Dinilai diplomasi budaya ini juga bisa memperkuat hubungan antarbangsa, ” ujar Ratnawati yang juga bertindak sebagai manajer Tim Kesenian ini, Sabtu (28/09/2024).
Disamping itu juga untuk mempererat jalinan hubungan multilateral dengan negara-negara lain dan menarik masyarakat Internasional terhadap budaya Indonesia.
Sedangkan tujuan lainnya, lanjut Ratnawati , pementasan dalam event kompetisi ini sebagai bentuk untuk mengasah kreativitas sekaligus menjajal kemampuan sebagai barometer keberhasilan.
“Apakah Sanggar Seni SMAN 1 Terusan Nyunyai mampu bersaing dengan pegiat seni dari berbagai penjuru dunia dalam event bergengsi ini. Tim kesenian kami dengan semangat untuk menghadirkan ide-ide kreatif dan inovatif dalam karya tari dalam festival ini, ” imbuh Ratnawati yang juga selaku Pimpinan Produksi.
Dalam Andong International Mask Dance Festival 2024, beber Ratnawati, Tim Kesenian Sanggar Seni SMAN 1 Terusan Nyunyai akan tampil berlaga dalam kompetisi kategori solo dan kategori group.
Tim Produksi terdiri dari Dra.Ratnawati, M.Pd (Pimpinan Produksi), Erna Budiwati, S,Pd (Pimpinan Artistik), Linda Widyawati, S.Pd (Rias dan Busana), Luthfi Guntur Eka Putra, M.Sn (Koreografer), Bulan Riestama, M.Sn(Koreogerafer), I Wayan Putra Sulaksana (Kerumahtanggaan), Jafi Arsolo (Dokumentasi), Angellica Ratu F (Koordinator Latihan),Ulfa Fitria Zahra (Humas), Agus Alfiansyah (Sekretaris), Agil Intan Nuraini (Bendahara), Sapta Ria Ramadhani (Sponsorship).
Dalam kompetisi ini, Sanggar Seni SMAN 1 Terusan akan menampilkan karya tari bertajuk “Topeng Arya Wijaya”. Karya tari yang berdurasi 4 menit ini merupakan penggambaran dari salah satu karakter topeng Bali, yaitu Arya Wijaya.
Topeng Arya Wijaya merupakan simbol kepemimpinan dan harapan bagi seluruh manusia yang memiliki kebebasan dalam berperilaku karena setiap manusia setara dan memiliki mimpi dan kebebasan dalam hal apapun sebagai bentuk persatuan seperti yang digambarkan dalam sosok topeng Arya Wijaya, melambangkan pemimpin yang membawa harapan (arsa) dan kemenangan (wijaya) bagi umat untuk perdamaian dunia. Kemudian kelompok TERUNA Idonesia menghadirkan tari berdurasi 5 menit bertajuk “Sang Bumi Ruwai Jurai”.
Pertunjukan tari ini menggambarkan Sang Bumi Ruwa Jurai berarti satu bumi dengan banyak budaya yang beragam. Tarian ini menggambarkan keragaman masyarakat Indonesia yang memiliki berbagai budaya, suku, dan adat istiadat. Keberagamannya berarti bangsa Indonesia terus menjunjung tinggi nilai Bhinneka Tunggal Ika, yang artinya berbeda namun tetap satu.
Perbedaannya menjadi unik dan merupakan bentuk toleransi antara manusia dan bentuk pemersatu bangsa, satu topeng, satu Indonesia dan satu dunia.
Kelompok tari ini TERUNA Indonesia ini yang mengusung tari Sang Bumi Ruwai Jura dengan Pimpro Ratnawati, Pimpinan Artistik Erna Budiwati, Rias dan Busana Linda Wuityawati, koreografer Bulan Riestamara Putri dan Luthfi Guntur Eka Putra didukung para penari Agil Intan Nuraini, Agus Alfiansyah, Septa Nia Ramadhani, Angellica Ratu Felishea, Adel Saputra, Ufia Fitri Zahira, dan I Wayan Putra Sulaksana.
Sedangkan Kelompok Muli Sikop dalam ajang ini menghadirkan tarian berdurasi 4 mengusung tajuk “Muli Sikop” dengan penari Angellica Ratu Felishea, Septa Nia Ramadhani dan Agil Intan Nuraini.
Tari ini menggambarkan salah satu legenda Indonesia yang menceritakan kisah tiga bersaudara yang menjadi abu upik. Mereka memiliki harapan dan impian besar untuk bertahan hidup yang lebih baik di masa depan.
Usaha dan kerja keras yang mereka lakukan, yaitu selalu berbuat baik dan saling membantu, mengubah hidup mereka menjadi orang kaya.
Festival ini mencakup berbagai pertunjukan budaya termasuk drama tari topeng Korea, warisan budaya tak benda, dan pertunjukan tari topeng dari seluruh dunia.
Selain menonton pertunjukan, pengunjung juga dapat mengikuti berbagai program pengalaman langsung untuk mempelajari lebih jauh tentang tarian, topeng, dan budaya terkait.
Kawasan Andong memiliki berbagai peninggalan sosio-historis dan religi dari masa yang berbeda, dari zaman dahulu hingga sekarang.
Andong memiliki jumlah properti budaya terbesar di Korea. Andong telah melestarikan properti budaya terbesar di Korea dan mengungkapkan gambaran yang sangat jelas tentang estetika dan tradisi Timur.
Di Andong tidak hanya dapat menemukan warisan budaya dan sejarah yang berwujud seperti desa kuno, tetapi juga banyak kekayaan budaya tak berwujud dari tradisi Andong seperti Cha-Jeon-Nori (demonstrasi permainan Pertempuran, melibatkan ratusan pria yang bekerja sama), NotDari-Balgi (drama wanita), Hajeon Ssaeum dan Jeojeon Nonmegi (lagu petani), Naebang Gasa (kaligrafi wanita), Hangsangsori (lagu pemakaman) dan lainnya.
Warisan budaya Andong yang melimpah dikaitkan dengan filosofi orang Andong yang berorientasi pada nilai yang telah mengatasi berbagai perubahan sosial dan beradaptasisecara positif dengan tradisi budaya baru.
Oleh karena itu, berbagai unsur budaya Timur telah mengalir ke Andong dan disintesis ulang menjadi cara hidup dan budaya Andong yang khas.
Warisan sosial budaya, sejarah dan agama inilah yang menjadi dasar Festival Tari Topeng.
Dalam budaya tersebut, dapat diambil pelajara dalam hal ketenangan dan kesadaran melalui pemahaman pentingnya tradisi melalui kegembiraan Tari Topeng.
Oleh karena itu, tari topeng terdiri dari pengalaman budaya Andong dan kegembiraan festival seperti tanda yin dan yang pada bendera Korea. (Heru Saputro)