Bandar Lampung – Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung (RIL) terus memperluas kerja sama internasional, kali ini melalui penguatan kerja sama strategis dengan Tomsk State University (TSU), Rusia. Salah satu sinergi tersebut diwujudkan melalui Focus Group Discussion (FGD) yang digelar di Ruang Meeting Lantai 1, Gedung Academic & Research Center UIN RIL, Rabu (09/04/2025).
FGD ini mempertemukan jajaran pimpinan UIN RIL dan akademisi dari TSU untuk membahas penguatan kerja sama di bidang Sains dan Teknologi (Saintek) serta Kedokteran. Hadir langsung dari TSU, Vice-Rector in Research and Innovations sekaligus Head of Laboratory, Prof Alexander Vorozhtsov, serta Vice-Rector for International Affairs, Prof Artem Yu Rykun.
Kedatangan delegasi TSU disambut hangat oleh Rektor UIN RIL, Prof H Wan Jamaluddin Z MAg PhD, beserta jajaran. Dalam sambutannya, Rektor menyampaikan pentingnya membangun konektivitas dan kolaborasi lintas negara, ia berharap agar kolaborasi ini dapat diperluas ke berbagai bidang.
“Kehadiran Prof Rykun dan Prof Vorozhtsov menjadi momen penting untuk memperkuat koneksi dan kemitraan, khususnya dalam bidang riset saintek dan kedokteran.” ujar Prof Wan yang juga lulusan dari Rusia.
Rektor juga menyampaikan terima kasih secara khusus kepada Prof Rykun yang selama ini aktif membangun relasi akademik di Indonesia, termasuk dengan UIN RIL. Ia menambahkan bahwa kampus yang dipimpinnya, meskipun belum sebesar TSU, memiliki mimpi besar untuk terus tumbuh dan berkembang.
“Selamat datang di UIN RIL. Kampus kami mungkin tidak sebesar TSU, tetapi kami punya mimpi untuk terus tumbuh dan berkembang seperti TSU,” imbuhnya.
Rektor juga menyebutkan bahwa kunjungan ini telah dikomunikasikan kepada Gubernur Lampung, yang menyambut positif dan berharap dapat mengatur waktu khusus untuk menerima secara resmi para tamu dari Rusia di lingkungan Pemerintah Provinsi Lampung.
Sementara itu, Prof. Rykun menawarkan kerja sama riset bersama antara peneliti Indonesia dan Rusia, khususnya dalam bidang nanomaterial. Ia menyampaikan bahwa pendanaan riset disediakan oleh pihak TSU dan terbuka untuk dilaksanakan di Indonesia dengan sistem kolaboratif.
FGD turut dihadiri oleh para dosen UIN RIL dari bidang Saintek, serta tim medis yang sedang merintis Fakultas Kedokteran. Dalam diskusi tersebut, para dosen mempresentasikan fokus riset masing-masing, mulai dari mikrobiologi, kimia, fisika komputasi hingga manajemen limbah. Kedua akademisi dari TSU mengungkapkan ketertarikan pada sejumlah topik tersebut, dan mendorong eksplorasi lanjutan melalui laman riset TSU.
Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan, delegasi TSU juga diajak meninjau langsung fasilitas laboratorium yang dimiliki oleh Fakultas Saintek UIN RIL. Saat ini, Fakultas Saintek tengah menunggu tahap Penetapan Menteri Agama (PMA) untuk peresmian fakultas secara resmi.
Mereka menyampaikan ketertarikan mereka terhadap sejumlah alat laboratorium yang tersedia dan menyatakan kesiapannya untuk mengirim tenaga ahli laboratorium dari Rusia untuk melatih SDM di UIN RIL. Hal ini menjadi salah satu langkah konkret dalam memperkuat fondasi akademik dan praktikal Fakultas Saintek UIN RIL.
Sementara itu, dari sisi kedokteran, TSU merupakan salah satu institusi terbaik kedua di Rusia dalam bidang medis, termasuk spesialisasi seperti estetika wajah. Hal ini membuka peluang kerja sama yang strategis dengan tim persiapan Fakultas Kedokteran UIN RIL.
Para akademisi dari TSU dijadwalkan menjadi pembicara dalam rangkaian guest lecture series di UIN RIL. Mereka akan memaparkan hasil-hasil riset terkini, termasuk aplikasi nanomaterial untuk pengecatan kapal. Diskusi ini menjadi langkah awal dari penjajakan kerja sama yang lebih luas, termasuk rencana penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA).
Kerja sama ini diharapkan menjadi langkah awal yang strategis dalam memperkuat posisi UIN RIL di kancah internasional, sekaligus meningkatkan kualitas riset dan pendidikan tinggi berbasis kolaborasi global. (An/AH)