UIN Terus Lakukan Akselerasi Lahirnya Guru Besar
Bandar Lampung – UIN Raden Intan Lampung (RIL) terus melakukan upaya akselerasi lahirnya Guru Besar. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melaksanakan kegiatan Academic Writing Workshop penulisan jurnal internasional bereputasi.
Kegiatan yang berlangsung di Meeting Room Lt.1 Rabu (29/03/2023) itu merupakan program kerja sama antara Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN RIL dengan IA Scholar Founder yang bertujuan untuk peningkatan kapasitas akademisi di Indonesia.
Bertajuk ‘Breaking Barriers: Strategies for Successful Academic Writing and Publication in International Journal’, kegiatan ini diikuti oleh 40 calon Guru Besar UIN Raden Intan Lampung.
Rektor UIN Raden Intan Lampung, Prof Wan Jamaluddin Z MAg PhD dalam sambutannya mengutarakan bahwa salah satu agenda utama kepemimpinan rektorat UIN Raden Intan ialah untuk memperkuat Sumber Daya Manusia (SDM).
Menurutnya, jika memiliki visi dan misi internasionalisasi kampus, maka harus ditopang oleh kekuatan SDM-nya. “Salah satu SDM yang diakui di dunia akademik tentu levelitasnya harus guru besar, juga doktor, itu concern kepemimpinan kita,” ungkapnya.
Prof Wan juga menjelaskan berkenaan dengan salah satu pesan dari Dirjen Pendis Kemenag RI pada Rakornas Diktis di Surabaya beberapa minggu lalu, yakni agar Rektor Perguruan Tinggi mendorong dosen-dosen yang telah memiliki kecukupan syarat untuk usulan kenaikan pangkat/golongan agar segera diajukan sebelum 31 Juni 2023 ini.
“Kita berharap 40 peserta yang saat ini mengikuti pelatihan, bisa benar-benar fokus dan bisa semakin memperkuat dokumen borang yang dipersiapkan untuk selanjutnya bisa segera menyusul langkah submit ke usulan gubes di Kemenag maupun Kemendikbud,” harap rektor.
Ketua LP2M, Prof Dr H A Kumedi Ja`far SAg MH, mengatakan narasumber yang sangat luar biasa tersebut akan menyampaikan terkait tentang bagaimana cara menulis jurnal Scopus dengan baik serta bagaimana tulisan kita tembus Scopus dengan langkah dan trik-triknya. “Bahkan beliau memiliki klinik jurnal Scopus dan punya ratusan guru besar yang dilahirkan,” ujarnya.
“Semoga selepas acara ini bisa termotivasi untuk semangat menulis dan jurnalnya tembus Scopus,” tambah Prof Kumedi.
Sementara itu, Founder IA Scholar Foundation, Prof Dr Irwan Abdullah dalam penjelasannya menyampaikan bahwa menulis Scopus bukan hal yang sulit dan bukan hal yang mustahil, kuncinya penulis memahami apa yang diinginkan oleh Scopus itu sendiri.
Prof Dr Irwan Abdullah merupakan akademisi dan Guru Besar Universitas Gadjah Mada (UGM) yang concern di bidang kepenulisan artikel ilmiah dan menjadi founder yayasan yang dibentuknya yaitu IA Scholar Foundation.
Dia mengajak untuk dapat produktif menulis dan tidak mengkambinghitamkan jabatan sebagai alasan untuk tidak bisa lagi menulis.
“Kapan kita menulis? Saat bangun tidur. Rencanakan dan niat berkomitmen untuk sesuatu yang sederhana, 1 hari 1 paragraf, tidak muluk-muluk”, tandasnya.
Guru besar yang sudah berhasil tembus 47 artikel Scopus ini juga menerangkan mengenai kunci sukses dalam menulis dan publikasi artikel jurnal, diantaranya, menulis tema yang diminati jurnal, menulis sesuatu yang baru, menulis sesuatu dan dengan cara yang simple, serta menulis dengan tradisi dan gaya jurnal. (***)