Provinsi Lampung

Uwes Anis Chairuman: Beri Mahasiswa ABK, Kesempatan Raih Pendidikan yang Sama

Sumaterapost, BANDARLAMPUNG – Kasubdit Pendidikan Khusus Ditjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti, Uwes Anis Chairuman mengingatkan kembali, kewajiban seluruh institusi pendidikan tinggi di Indonesia untuk tetap memberikan kesempatan dan pelayanan yang sama, terhadap mahasiswa asal anak berkebutuhan khusus (ABK).

Sesuai amanat undang-undang dan peraturan pelaksanaannya, perguruan tinggi harus dapat menerima dan menyediakan fasilitas penunjang kegiatan pembelajaran bagi mahasiswa asal ABK, sebab notabene, mereka juga bagian generasi penerus bangsa yang memiliki kesetaraan kesempatan memperoleh layanan pendidikan layak bin berkualitas.

Demikian petikan paparan Uwes Anis, saat berbicara pada kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Tutor Pendidikan Khusus, yang dihelat Universitas Muhammadiyah (UM) Lampung, bekerjasama dengan Kemenristekdikti, Kamis (27/9/2018), di kampus setempat.

Di hadapan puluhan peserta tenaga kependidikan (tendik) utusan 45 kampus perguruan tinggi se-Lampung, Uwes Anis menegaskan, selaku regulator pihaknya senantiasa menngingatkan hal itu kepada seluruh PTN/PTS tanpa terkecuali.

“Mahasiswa ABK yang diterima di masing-masing perguruan tinggi haruslah dilayani dengan sebaik-baiknya, serta mendapatkan akses pembelajaran yang sama seperti mahasiswa lainnya,” kata dia, seperti dikutip laman LE-News.id, Kamis (27/9/2018).

Hasil monitoring pihaknya, lanjut Uwes Anis, meski jumlahnya masih terbatas, perguruan tinggi di Lampung sendiri telah banyak yang menerima baik mahasiswa ABK. Dan itu amat diapresiasinya, bukti kesetaraan kesempatan memperoleh layanan pendidikan itu nyata.

“Saya melihat di Lampung ini sudah banyak kampus menerima mahasiswa ABK, seperti di UM Lampung ini. Memang ABK ini jurusan yang dipilih sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas mereka,” kata dia.

Dalam laporannya, harapan Uwes Anis, agar perguruan tinggi di Lampung khususnya, tidak hanya jadi tempat menimba ilmu masyarakat. Namun juga (turut) menyediakan sarana prasarana serta lingkungan yang ramah, khususnya bagi mahasiswa ABK, seperti di Jepang misalnya.

“Karena pendidikan bagi ABK di perguruan tinggi akan mengarah dari segregasi, integrasi dan menjadi inklusi.”

Kegiatan dibuka Rektor Universitas Muhammadiyah (UM) Lampung Dr. Dalman, M.Pd, yang merespons positif sembari tak lupa menyebut, sesuai tema bimtek sendiri, yang disyaratkan Kemenristekdikti telah dijalankan kampusnya, terlebih UM Lampung PTS satu-satunya di Lampung (bahkan Sumbagsel, Red) yang membuka prodi S-1 Pendidikan Luar Biasa (PLB) di bawah payung FKIP UM Lampung. [red/rls]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *