NASIONAL

Warga Cimande Caringin Terkena Gizi Buruk Sejak Balita Hingga 40 Tahun

Onlinekoe.com, Bogor – Miris disertai merinding. Pahrudin seorang warga Tarikolot Babakan RT 13/04, Desa Cimande, Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor Jawa Barat. Tergeletak tak berdaya, menghadapi gizi buruk yang dialami sejak usia satu tahun, hingga dia berusia 40 tahun.

Kedua orang tuanya telah meninggal dunia sejak Pahrudin berusia belum satu tahun. Kini dia terkapar lemas, menghuni ranjang reyot, tinggal bersama Emus pamannya dibawah bayangan Rumah Tak Layak Huni (RTLH)

“Sudah 40 tahun Pahrudin, hidup terkulai lemas, tak ada perhatian dari pemerintah. Mengharap belas kasian untuk mengatasi kesulitan hidup yang dideritanya,” kata Emus paman Pahrudin pada Sumatera Post seraya meneteskan air mata Sabtu (29/2/2020)

Menurut pengakuan Emus, Pahrudin mengalami gizi buruk sejak dia berumur belum satu tahun. Kondisi itu, menghantui Pahrudin karena kedua orang tuanya meninggal dunia, sejak Pahrudin, belum cukup satu tahun.

“Kami yang mengurus, karena kedua orang tuanya sudah meninggal. Kami kok heran tidak ada satupun dari pihak Pemerintah yang sudi melirik keadaan Pahrudin dari bayi hingga usia 40 Tahun. Belum ada yang bantuan atau perhatian dari pihak manapun,” tutur Emus.

Emus menegaskan, sejak Pahrudin masih belita terkulai lemas. Menurut orang pandai, kata Emus Pahrudin terserang gizi buruk. Pahrudin pun sudah sempat dilaporkan keluarga, pada RT dan RW saat usia dua tahun, tapi tak membuahkan hasil.

“Saya sudah lapor ke RT malah gak enak jawabannya, bahwa Pahrudin sudah di daftarkan, sabar aja nanti juga turun bantuan dari Pemerintah,” timpal Ucih istri Emus.

Kini keluarga berharap agar Pahrudin mendapat perhatian sedikit dari Pemerintah. Dia berharap Bupati Bogor Ade Yasin terketuk hatinya untuk membantu Pahrudin. Karena penderitaannya, dia sakit dari balita hingga usia 40 tahun. Ingin dapat sedikit pasilitas dari Pemerintah.

“Saya dikasih tau kerabat, agar meminta bantuan ibu Bupati Ade Yasin. Cuma saya gak berani dan apa mungkin bisa, kami orang susah dan masyarakat kecil,” kata Emus dengan mata berkaca kaca.
(Den)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *