Warga Desa Cilebut Barat Sebut H Dasuki Tokoh Perubahan
Onlinekoe.com, BOGOR —Sejumlah Warga Desa Cilebut Barat, Kecamatan Sukaraja Kabupaten Bogor, mencari tokoh pengganti Muhadi, setelah tersiar kabar incumbent tampil lagi dalam Pilkades November mendatang. Alasan warga, kemajuan desa lambat berkembang.
“Empat belas tahun Muhadi menjabat Kades Cilebut Barat, perkembangan desa sepertinya jalan ditempat. Kami mencari figure yang tepat pengganti Muhadi,” kata beberapa warga saat ditemui wartawan baru baru ini.
Diperoleh keterangan, Muhadi menjabat dua periode dan empat tahun sebelumnya, sebagai pejabat kades. Demi kemajuan signifikan, warga inginkan ada tokoh yang berani tampil masuk bursa Pilkades November mendatang. “Sudah waktunya ada pergantian Kades Cilebut Barat. Masa itu itu saja, hasilnya pun tak terlalu menonjol”, tandas mereka.
Kehadiran tokoh baru, diharapkan dapat merealisasikan keinginan warga dan terjadi peyegaran kepemimpinan serta perubahan arah pembangunan desa. Dalam kesempatan tersebut, nama H Dasuki disebut sebut warga sebagai bakal pengganti Kades Cilebut Barat. Warga berharap H Dasuki, dapat membawa angin perubahan dan kemajuan desa. “Kita tidak membenci pak Muhadi, hanya saja sudah terlalu lama takut “keseleo”, demi pak Muhadi itu sendiri”, tandas beberapa warga lagi.
Namun saat dikonfirmasi H Dasuki di kediamannya sempat terkejut dan mengatakan, bila warga menginginkan dan mendorong dirinya untuk tampil sebagai Kades pengganti Muhadi, pihaknya akan siap memilkul beban dan tangung jawab amanat yang diberikan warga padanya. “Kalau benar amanat itu diberikan warga Cilebut Barat, ayo Bismillah”, tutur H Dasuki.
Kemajuan warga Desa Cilebut Barat menurutnya mutlak diperlukan. Mengingat banyak hal yang perlu dibenah dan dilakukan. Mulai dari pembenahan transparasi keuangan Badan Usaha Milik Desa (BumDes), penambahan dan perbaikan jalan perkampungan, pembenahan kesehatan masyarakat serta pendidikan. Karena banyak warga Desa Cilebut Barat yang pintar, tapi tidak sekolah karena terkait Zona yang ditetapkan pemerintah.
“Masih banyak lagi yang perlu dibenah, mulai dari keterlibatan RT dan RW. Penikatan bidan desa dan penambahan dan perluasan tanah makam, hingga prasaran lain yang dibutuhkan masyarakat seperi peningkatan SDM dan penganguran”, kata H Dasuki.H Deden.