Onlinekoe.com | Bukittinggi – Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dibentuk Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan terus menorehkan respons positif oleh seluruh pihak. Salah satunya datang dari Zulfahmi (61), seorang warga Koto Tuo, Kabupaten Agam.
Bersama Tim Jamkesnews BPJS Kesehatan Cabang Bukittinggi, Zulfahmi berbagi pengalamannya tentang BPJS Kesehatan yang telah membantu dalam pengobatan operasi usus buntu anaknya.
Dalam kesempatan tersebut Zulfahmi menyampaikan rasa syukurnya yang sangat mendalam karena sudah menjadi peserta JKN lebih dari satu dekade yang lalu.
“Saya telah menjadi peserta JKN masih dikenal sebagai Askes, kira-kira waktu itu tahun 2010. Saya dan keluarga beberapa kali memanfaatkan layanan JKN untuk berobat. Sudah 14 tahun menjadi Peserta JKN, saya dan keluarga tidak pernah dibebankan biaya sama sekali ketika berobat,” kata Zulfahmi, baru-baru ini.
Ketika ditemui Jamkesnews di RS Ibnu Sina Bukittinggi, Zulfahmi juga menceritakan tentang operasi yang akan dijalani oleh anaknya yaitu tindakan apandektomi (usus buntu).
“Malam itu anak saya mengeluh kesakitan di bagian perutnya dan segera saya bawa anak saya ke Puskesmas Biaro. Setelah tiba di puskesmas, anak saya ditangani dengan cepat oleh petugas puskesmas yang kemudian diperiksa oleh dokter puskesmas.”
“Lalu, anak saya diberi rujukan ke RSI Ibnu Sina Bukittinggi. Di rumah sakit, anak saya dianjurkan untuk operasi sesegara mungkin. Saat itu, saya tidak berpikir dua kali demi kesehatan anak saya dan saya setuju untuk memutuskan anak saya dioperasi,” tuturnya.
Zulfahmi mengaku ketika anaknya dirawat inap selama lima hari di RSI Ibnu Sina Bukittinggi, pelayanan yang didapat dari tenaga medis sangatlah memuaskan.
“Tenaga medis di rumah sakit sangat ramah-ramah. Para perawat sangat ramah dalam membantu pasien dan dokternya sangat memperhatikan perkembangan pasien hingga sembuh. Saya sangat puas dengan pelayanan yang didapatkan di rumah sakit ini,” ucapnya.
“Jadi berita yang mengatakan kalau untuk Peserta JKN dirawat ada batasan hari, menurut saya itu tidak lah benar, karena buktinya anak saya sampai saat ini masih aman untuk dirawat inap disini, tentu sesuai indikasi medis nantinya,” sambungnya kepada Jamkesnews.
BPJS Kesehatan dengan program JKN-nya telah berjasa bagi Zulfahmi dan keluarga. Ia mengucapkan terimakasih karena telah membantu biaya operasi usus buntu anaknya, sehingga ia tidak perlu membayar pengobatan anaknya sama sekali.
“Saya ingin mengucapkan terimakasih kepada BPJS Kesehatan atas komitmennya membantu masyarakat Indonesia yang membutuhkan layanan kesehatan, termasuk kami.”
“Saya jujur jika saya tidak menjadi peserta JKN, saya tidak akan mampu membiayai operasi anak saya. Alhamdulillah, dengan menjadi peserta JKN, biaya operasi anak saya sudah ditanggung oleh BPJS Kesehatan sehingga saya tidak perlu lagi mengeluarkan biaya yang besar,” terangnya.
Dalam kesempatan yang sama, Zulfahmi berharap kepada BPJS Kesehatan untuk terus memudahkan peserta JKN dalam mendapatkan layanan yang mereka butuhkan.
“Saya bangga menjadi peserta JKN dan saya berharap BPJS Kesehatan selalu menolong masyarakat Indonesia dalam menjamin kesehatan mereka. Inovasi yang diciptakan oleh BPJS Kesehatan dalam program JKN sudah tidak diragukan lagi. Saya yakin program JKN dapat terus berlanjut karena telah banyak masyarakat yang merasakan manfaatnya,” ujarnya.
Pada sesi akhir wawancara dengan Tim Jamkesnews, Zulfahmi menganjurkan kepada masyarakat yang belum aktif kepesertaaan JKN nya untuk segera mengaktifkan agar mereka bisa merasakan berbagai manfaat besar dari program JKN.
“Ayo jadi kepesertaan aktif dalam program JKN sehingga kita semua bisa merasakan manfaatnya. Saya jamin tidak akan rugi jadi peserta JKN, malah program JKN akan memberikan perlindungan kesehatan bagi kita semua,” harap Zulfahmi menutup. (Warman/Jamkesnews)