PendidikanUIN Raden Intan

500 Peserta KKN Kebangsaan Akan Ditempatkan di 4 Wilayah Maluku

Bandar Lampung – Sebanyak 500 mahasiswa dari 78 perguruan tinggi di seluruh Indonesia akan mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kebangsaan 2024 di Provinsi Maluku.

Hal tersebut berdasarkan informasi yang disampaikan Prof Dr H A Kumedi Ja’far SAg MH, selaku Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung (RIL) yang baru saja mengikuti Rapat Koordinasi dan Survey Lokasi KKN Kebangsaan di Maluku, pada 26-29 Juni 2024. Ia didampingi Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (Kapus Abdimas) Dr Eko Kuswanto MSi.

“Para peserta KKN Kebangsaan ini akan ditempatkan di empat wilayah di Maluku, yaitu Kota Ambon, Kabupaten Maluku Tengah, Kabupaten Buru, dan Kabupaten Seram Bagian Barat,” ujar Prof Kumedi kepada Tim Humas UIN RIL.

Prof Kumedi mengatakan, KKN Kebangsaan 2024 akan berlangsung pada tanggal 22 Juli – 22 Agustus 2024. Universitas Pattimura (Unpatti) Maluku menjadi tuan rumah dalam program pengabdian tersebut yang diselenggarakan Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa), Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

Dalam rapat koordinasi tersebut, dihadiri oleh Walikota Ambon, Bupati Seram Bagian Barat, Pejabat Daerah, Pimpinan UNPATTI, Para Rektor, para Ketua LPPM, para Kapus, dan Para Pengelola KKN.

UIN RIL siap memberangkatkan 5 mahasiswanya yang telah lolos seleksi untuk mengikuti KKN Kebangsaan bersama ratusan mahasiswa lain se-Indonesia. Mereka adalah Andriansyah Bastian (Ekonomi Syariah), Fia Agustina (Pendidikan Biologi), Imam Fitron Al Akbar (Perbankan Syariah), Thyrafi Amelia Putri (Hukum Ekonomi Syariah), dan Tiara Bilqis Umari (Pendidikan Agama Islam).

“Kelima mahasiswa ini akan bergabung dengan 500 mahasiswa lainnya dari 78 perguruan tinggi di seluruh Indonesia untuk melaksanakan pengabdian kepada masyarakat di Maluku,” ujarnya.

KKN Kebangsaan mengangkat tema “Memperkokoh Nilai-Nilai Kebangsaan dalam Mewujudkan Desa Mandiri di Daerah Kepulauan”.

Tema ini diharapkan dapat mendorong peningkatan pemberdayaan masyarakat di wilayah kepulauan timur Indonesia. Selain itu, akan tercipata pertukaran gagasan antar mahasiswa dari perguruan tinggi seluruh Indonesia yang pada akhirnya akan mendorong pemerataan pembangunan bangsa dan meningkatkan kesadaran mahasiswa terhadap bela negara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *