Jawa TengahMEDIA CREATIVENASIONALSemarang

Barisan Sapu Jagad di Arak-arakan Cheng Ho 2024

Onlinekoe – Puncak gelaran Festival Cheng Ho 2024 yang belangsung dari 2 – 4 Agustus yaitu berupa arak-arakan Kimsin (patung) Kongco Sam Poo Tay Djien dari Klenteng Tay Kak Sie, Gang Lombok, Pecinan, Semarang Tengah ke Klenteng Agung Sam Poo Kong, Simongan, Semarang Barat.

Kirab Arak-arakan perayaan menyambut kedatangan Sam Poo Tay Djien atau Laksamana Cheng Ho ke-619 berlangsung, Minggu (04/08/2024).

Ribuan orang tumpah ruah sepanjang jalan yang dilalui arak-arakan Kimsin Kongco Sam Poo Tay Djien yang didampingi kongco lainnya dari berbagai klenteng yang berasal dari daerah lainnya.

Ritual arak-arakan ini dimulai pada pukul 05.00 WIB dari Klenteng Tay Kak Sie dengan rute melewati jalan Gang Warung, Kranggan, Depok, Pemuda, Siliwangi, Banjir Kanal dan berakhir di Klenteng Agung Sam Poo Kong, Simongan, Semarang, Minggu (4/8) pagi.

Kirab atau arak-arakan merupakan puncak perayaan saat umat Tri Dharma mengarak kim sien (patung) duplikat Cheng Ho dari Kelenteng Tay Kak Sie. Arak-arakan dengan berjalan kaki membawa tandu patung Cheng Ho. Peserta lain memanggul patung dua pengawal Cheng Ho. Tandu patung Cheng Ho cukup besar sehingga harus digotong delapan orang.

Dibarisan depan terdapat pembawa bendera Tay Kak Sie dan bendera kebesaran Cheng Ho. Sedangkan kesenian barongsai, liong, reog turut memeriahkan kirab budaya itu. Di sepanjang perjalanan, kehadiran arak-arakan Kongco Laksamana Cheng Hoo disambut antusias oleh masyarakat.

Ada pula barisan Bhekun, yaitu mereka terdiri dari orang-orang yang bernazar. Mereka memakai kostum beraneka macam dengan wajah dirias mirip tokoh Tionghoa masa silam.

Dalam arak-arakan, pawai atau kirab berlangsung selama hampir tiga jam. Yang menarik dalam kirab ini ada pasukan sapu jagad berseragam biru yang membawa senjata sapu lidi.

Pasukan ini diinisiasi Boen Hian Tong (Rasa Dharma) tak kurang tahun sekitar 182 orang ikut bergabung dikomandani langsung oleh Ketua BHT Harjanto Halim.

Pasukan Sapu jagad ini diikuti dari lintas etnis, barisan terdepan berkostum punakawan Semar, Bagong, Petruk dan Gareng.
Menurut Harjanto, Pasukan Sapu Jagad ini terdiri dua rangkaian kata yaitu sapu dan jagat. Sapu, artinya alat yang digunakan untuk membersihkan sesuatu. Sementara jagat, artinya alam, semesta, kosmos atau dunia.

“Sehingga Sapu Jagat secara tekstual bisa diartikan sebagai pembersih alam, yaitu pembersih semesta raya, dalam arti merupakan simbol untuk meraih kebaikan di dunia maupun akhirat. Maka tugasnya membersihkan jalan agar semua berjalan lancar,” ujar Harjanto. (Heru Saputro)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *