Onlinekoe.com, Pringsewu – Pendidikan merupakan investasi utama dari sebuah bangsa. Potensi sumber daya harus dimaksimalkan dan diimbangi dengan investasi sumber daya manusia (Human Capital Investment).
Dalam proses investasi SDM (Pendidikan) semua elemen masyarakat bisa berpartisipasi baik dalam bentuk pendirian lembaga pendidikan formal ataupun pendirian pendidikan nonformal.
Tidak terkecuali dengan puluhan mahasiswa yang tergabung dalam GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia) cabang pringsewu yang ikut berpartisipasi dan peduli terhadap dunia pendidikan dengan membentuk kelompok belajar di musholah Rt 04 Rw 04 desa Sukoharjo 3 kecamatan Sukoharjo, Pringsewu.
Ditemui saat mengajar, kordinator pendiri kelompok belajar, sarinah Sri Wahyuni mengatakan, ia bersama kawan kawan GMNI mendirikan kelompok belajar ini sebagai wujud kepedulian pendidikan kepada anak anak lingkungan sekitar.
Selain itu ia mengatakan bahwa pendirian kelompok belajar ini sebagai implementasi dan realisasi program kerja bidang kesarinahan dan dikbud DPC GMNI Pringsewu yaitu sarinah mengajar.
Senada dengan itu, Evi yang juga anggota GMNI pringsewu sekaligus guru kelompok belajar itu mengatakan bahwa kelompok belajarnya yang didirikan bersama kawan kawan GMNI saat ini memiliki murid kurang lebih 17 anak. Menurutnya ia bersama kawan kawan gmni akan terus meningkatkan fasilitas belajar mengajar dikelompok belajarnya.
Adapun Nurul Avilia sebagai Wakabid Kesarinahan DPC GMNI Pringsewu juga menambahkan bahwa kelompok belajar yang saat ini dibawah pembinaan GMNI Pringsewu baru ada 1 kelompok belajar. Kedepan kita berniat untuk mendirikan kelompok belajar lain didesa desa yang ada anggota/kader GMNI nya khususnya bidang kesarinahan.
Selain itu juga kedepan kelompok belajar ini juga akan kita tingkatkan menjadi rumah baca sarinah karna minat anak anak untuk belajar dan membaca yang semakin meningkat. Untuk materi ajar dikelompok belajar ini kita gunakan materi ajar campuran, antara agama dan umum, dan ada pelajaran plesnya yaitu kedepan kita akan ajarkan permainan permainan anak yang saat ini terlupakan karna maraknya permainan berbasis digital, ungkap Nurul dalam penjelasanya. (Benk)