Ragam

Dugaan Penipuan Oleh Kades, Camat Way Bungur Angkat Bicara

Onlinekoe,  Lampung timur – Camat Way Bungur, Raden Gunawan menyesalkan atas sikap Samsul, Kepala Desa Tanjung Kencono Kecamatan Way Bungur Kabupaten Lampung Timur, atas dugaan tentang biaya balas jasa yang disebut provisi atau kurtase baik dari penjual dan khususnya pembeli untuk makelar atau broker terindikasi tidak dibayar kepada satu tim dengan Sauji dan Narmi jadi broker tanah itu sejak 2012 lalu.

Di temui di kantor nya, Raden Gunawan mengatakan perihal itu tersebut kami telah memberi saran, akan tetapi tidak digubris oleh Samsul Arifin Kepala Desa Tanjung Qencono. ” Kalaupun hal itu (red) dibagi, tentunya sudah pasti aman, maka sampai jadi berita karena mereka pecah kongsi. Samsul sudah saya kasih saran tapi iya iya terus katanya,”ungakp Raden,Rabu (06/03/2019).

Iapun menduga, tim satu tersebut telah pecah kongsi atau tidak komitmen dalam menjalankan suatu misi atau perjanjian. “Jadi wajar saja pihaknya menagih janji atau minta bagian karena sudah susah payah untuk melaksanakan tugas itu,”ujar Camat.

Sementara itu, saat di temui Pemilik tanah berinisial, SU mengatakan sawahnya dijual diduga dipotong untuk biaya ukur, infaq, surat keterangan tanah (SKT) dan kekurangan ukuran tanah.

“Saya jual sawah duitnya dipotong, katanya untuk ngukur dan kekurangan tanah. Semua dipotong untuk infaq sama SKT ya diambil dari potongan itu,”kata Su yang ditemui berada dekat kebun ubi kayu miliknya.

Ketika dikonfirmasi, pihak yang mengetahui proses, mulai dari menghubungi Sauji, menemui Samsul, survei ke lokasi tanah milik petani dan dijual ke pembeli.

“Awalnya saya telpon Sauji yang lagi di Bandar Lampung, aku serombongan di suruh temui Samsul, melobi proyek itu sampe berjalan, itu namanya serakah bohongi uang. Saya mengondisikan, Sauji ditinggalkan, padahal tidak bisa berjalan tanpa saya. Saya tau tanah itu dibeli dari petani dan dijual Samsul harga berapa. Disitu ada dataran DAS, tanah rawa dan tanah daratan,”ungkap sumber berinisial, Ak Sabtu, 9/3 melalui telpon selulernya.

“Tahap awal, kedua sampai sekian bulan, tadinya Samsul gak mau tandatangani sebelum deal, tapi sehabis dia dapet duit diem – diem ditandatanganinya. Saya tau siapa yang bermain, apa permainannya dan kemana saja uangnya, tunggu lihat saja nanti akan saya bongkar. Mereka berjanji ke saya, ke Narmi dan ada untuk Sauji, tapi akhirnya hanya mereka yang dapat uang di telan sendiri.”jelasya.

Dimana diberitakan sebelumnya Diduga Tipu Warganya Kades Tanjung Qencono “Menghilang” ☛ https://sumaterapost.co/67799-2/.(*/sms).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *