Ragam

Loockyat Lamda Wakili Sumbar ke OLSN Tingkat Nasional

Onlinekoe.com, Sawahlunto – Kembali, putra Sawahlunto unjuk prestasi ke tingkat nasional. Kali ini, ada Loockyat Lamda Alfalah pelajar SMP Negeri 1 Sawahlunto yang lolos menjadi juara 1 Olimpiade Literasi Siswa Nasional (OLSN) Tingkat Provinsi Sumbar, sehingga Loockyat berhak mewakili Sumbar ke tingkat nasional dalam OLSN di Jakarta, akhir Oktober nanti.

Lucky, panggilan Loockyat yang memenangkan OLSN Tingkat Provinsi Sumbar dalam cabang debat bahasa Indonesia itu diterima Wakil Walikota Zohirin Sayuti, Selasa (23/10) di Balaikota. Hampir setengah jam lebih berbincang bersama Wawako Zohirin, Lucky yang didampingi Kepala Dinas Pendidikan, Deswanda dan guru pembimbingnya, Mardiana diberikan restu dan dukungan penuh dari Pemko Sawahlunto.

Wawako Zohirin Sayuti sangat mengapresiasi prestasi yang ditorehkan Lucky tersebut, “Saya, mewakili masyarakat Sawahlunto bangga sekali akan prestasi yang berhasil ananda Lucky raih ini. Pertahankan prestasinya, semoga di tingkat nasional nanti Lucky juga berhasil menorehkan prestasi terbaik lagi. Tentu kita apresiasi dan dukung terus,” sebut Wawako Zohirin Sayuti.

Ditambahkan Zohirin, prestasi ini menunjukkan bahwa banyak anak-anak Sawahlunto mempunyai potensi besar dan mampu berbicara di tingkat Provinsi sampai Nasional. “Inilah yang harus kita apresiasi dan kita jaga terus, prestasi anak-anak ini, bagaimana kita memunculkan, mengembangkan dan menjaganya dengan baik,” kata mantan Sekda Sawahlunto tersebut.

Terkhusus dalam hal literasi itu, Wawako Zohirin menyebut bahwa prestasi Lucky di ranah literasi ini mengingatkan dirinya bahwa Sawahlunto dulu juga melahirkan tokoh literasi hebat, yaitu Muhammad Yamin.

“Dengan prestasi Lucky ini, saya ingat kembali bahwa Sawahlunto punya Muhammad Yamin, beliau kan tokoh literasi nasional, tokoh kemerdekaan kita yang juga handal berdebat, menulis dan berpidato. Saya berharap Lucky ini membangkitkan Muhammad Yamin – Muhammad Yamin muda dari Sawahlunto,”, tutur Zohirin.

Pada Dinas Pendidikan dan sekolah-sekolah, Wawako Zohirin berpesan agar kegiatan-kegiatan literasi terus dikembangkan dan diberi perhatian khusus. “Literasi ini merupakan hal yang bagus untuk memancing nalar, mendorong siswa menganalisa, dan segala macamnya. Jadi literasi ini hendaknya berlanjut di sekolah dan ada perhatian khusus juga,” katanya.

Lucky sendiri, menuturkan bahwa memang dirinya juga berharap Pemko terus meningkatkan perhatian bagi ranah literasi di “Kota Arang” tersebut. “Ya, senang kalau Pemko terus ada perhatian untuk literasi ini. Sehingga nanti bisa mendorong lebih banyak teman-teman menyukai literasi. Kalau sekarang mungkin karena masih kurang sosialisasi, kurang acara/lomba, sarana dan lainnya sehingga masih jarang teman-teman yang tertarik,” kata pelajar kelas 8 SMP Negeri 1 Sawahlunto yang juga menjabat sebagai Ketua OSIS di sekolahnya tersebut.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Sawahlunto, Deswanda dalam kesempatan yang sama mengatakan bahwa Lucky akan “bertarung” di tingkat Nasional pada 27 sampai 31 Oktober nanti di Jakarta. Menghadapi itu, Lucky sudah mengikuti Training Centre (TC) selama 10 hari dengan pemateri profesional dari Universitas Negeri Padang (UNP).

Lucky, yang akan mewakili Sawahlunto sekaligus Sumatera Barat ke tingkat Nasional tersebut merupakan putra dari pasangan Imam Nahwawi dan Nur Aini,yang berdomisili di Kubang Sirakuk, Kecamatan Lembah Segar. Remaja kelahiran 24 Juli 2003 ini di sekolah terbilang sebagai siswa aktif, sejumlah kegiatan dan lomba sering diikutinya.

Disinggung mengenai motivasinya tertarik pada debat, atau literasi pada umumnya, Lucky menyebut bahwa pada literasi itu memancing adrenalin intelektual. “Berdebat, pidato dan menulis itu merupakan kegiatan yang menantang bagi saya. Adrenalin secara intelektual terpancing di situ. Juga kita dituntut untuk terus mengembangkan wawasan, sehingga harus banyak baca banyak tanya,” ungkap remaja yang bercita-cita menjadi pilot itu.

SMPN 1 Sawahlunto, dalam mengembangkan literasi di sekolah yang berada di pusat kota tersebut memiliki sejumlah trik khusus. Seperti yang diceritakan oleh Mardiana, guru Bahasa Indonesia sekolah tersebut. Trik itu antara lain dengan meminta siswa mempresentasikan kesimpulan dari bacaan-bacaan yang telah mereka baca.

“Jadi siswa kita minta membaca, kemudian diambil kesimpulan. Nanti baru bergantian mempresentasikan kesimpulan tersebut. Sehingga ada tiga indikator, yaitu membaca, menulis dan mengemukakan pendapat di depan umum yang berhasil diperoleh siswa dengan cara seperti itu,” sebut Mardiana. (Christian Saputro)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *