Ragam

Pedagang Pasar Induk Bireuen, Kurang Gairah Sepi Pembeli

Onlinekoe.com, Bireuen – Para pedagang di Pasar Induk lokasi Gampong Gelanggang Gampong, Kecamatan Kota Juang Kabupaten Bireuen,sejak berjualan di tempat tersebut,kurang gairah karena sepi pembeli, apalagi banyak pedagang masih berjualan di tempat pasar lama walaupun telah dibongkar.

Hal ini, sebagaimana keluhan bagi pedagang di pasar Induk tersebut, kepada media ini, Selasa (14/05), menyebutkan bahwa, sejak pedagang sayur,ikan dan lainnya, dipindah ke lokasi pasar Induk yang jarak dari pusat kota Bireuen, hanyalah satu kilometer lebih kurang, pada tujuh bulan lalu,kurang beruntung,akibat sepinya para pembeli, sebut emak emak,yang dihubungi.

Sepinya pembeli menurut emak emak penjualan sayuran,ikan dan daging, disebabkan masih banyak pedagang di bekas pasar lama di lokasi gempong Meunasah Capa Kecamatan Kota Juang Kabupaten Bireuen,dilorong lorong jalan , sehingga bagi masyarakat lebih suka membeli ditempat itu.

Bagi masyarakat yang datang dari berbagai pelosok Gampong,mudah membeli ikan, sayur dan lainnya,sebab pedagang liar ini, masih jualan, padahal Pemerintah Kabupaten Bireuen, telah melarangnya, walaupun bekas tapak pasar lama kini dibangun toko,ini juga masih terbengkalai, kata, sejumlah warga masyarakat Kota Bireuen.

Kurang tegas Pemerintah Kabupaten, dalam melarang pedagang di bekas pasar lama, sebut Jauhari bersama Idham, pedagang pasar induk di lokasi Gampong Gelanggang Gampong, akibat sepinya pembeli pada tempat ini, padahal masih banyak tempat dan kios masih bisa digunakan pedagang lain.

Dibangunnya pasar induk di lokasi Gampong Gelanggang Gampong Kecamatan Kota Juang Kabupaten Bireuen,untuk menghindarinya kekumuhan dan mengganggu lingkungan bagi penduduk Meunasah Capa,maka dipindahkan pasar lama, saat masih dijabat Bupati Bireuen Mustafa A Gelanggang, baru tujuh bulan lalu, dimanfaatkan pedagang, ternyata Warga masyarkat merasa enggan membeli berbagai kebutuhan pokok di pasar induk,sebab masih banyak pedagang berjualan di pasar lama, ungkap Rohani, salah satu penjualan kebutuhan pokok di pasar Induk.

Kini kondisi pasar khususnya pada lokasi tempat penampungan los los sayuran,tidak ditempati bilapun ada satu dua, sudah kumuh, pedagang berjualan diluar,atau tepi jalan dalam pasar bukan pada lapak yang sudah disediakan pemerintah,kurang tegas Pemerintah Kabupaten Bireuen, melarang pedagang di bekas pasar lama, inilah faktor utama,sepi pembeli kami, sebabnya warga masyarakat kota masihkah suka membeli kebutuhan pokok, sedangkan bagi pedagang di kios kios pasar induk,ikan, daging, juga mengalami nasib yang sama.

Apalagi, banyaknya pedagang menyewa toko dan kios,di lokasi sepanjang jalan elak rel kereta api, menjamur pedagang bahan sembilan pokok dan berbagai jenis barang lainnya, tambah Hanafiah, warga Gampong Bireuen Reulet.

Camat Kecamatan Kota Juang Kabupaten Bireuen Jalaluddin,yang ditanyai hal ini, untuk penertiban pedagang kaki lima masih berjualan di pasar lama kota Bireuen,yang tidak mau pindah ke pasar induk,itu urusan dari Dinas Perdagangan dan koperasi kabupaten Bireuen, sebut Jalaluddin (r.jibro)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *