Pemilihan Ketua Osis di SMAN 2, Gunakan E-Voting
Onlinekoe.com, Bogor – Untuk menjaga netralitas, sejak dua tahun terakhir ini, pemilihan Ketua Organisasi Intra Sekolah (OSIS) di Sekolah Menengah Atas Negeri Dua (SMANDA) Kota Bogor. Berbasis elektronik aplikasi e-voting.
“Pola ini kali keduanya dilakukan pemilihan ketua Osis, menggunakan sistem aplikasi e-voting. Rencana dilaksanakan di Aula sekolah yang akan disulap menjadi tempat pemungutan suara (TPS),” kata Wakil Kepala SMANDA, Bidang Kesiswaan, Dede Sahidin, di dampingi Humas Wawan Mulyana Rabu (23/10/2019)
Alat canggih tersebut, dipinjam dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bogor, menyambut pesta demokrasi tingkat sekolah yang dihelat Majelis Permusyawaratan Kelas (MPK). Semacam lembaga parlemen tingkat SMANDA.
Pemilihan Ketua Osis menggunakan e-Voting tutur Dede Sahidin, akan digelar pada Selasa (29/10/2019) depan. Penitia pemilihan memberlakukan seperti layaknya pemilihan seorang Presiden, selain membuat Visi Misi terukur, ada kampanye, adu debat disampaikan pada arena pemilihan dalam pengawasan ketat.
Kandidat yang dihasilkan, benar benar hasil demokrasi yang terukur dan tak ada campur tangan pihak lain. Penggunaan e-Voting, memiliki beberapa keunggulan, selain lebih mudah, hemat waktu dan biaya. “Penyelenggara tidak perlu membeli banyak kertas seperti biasanya. ” papar Dede.
Setiap pemilih, diberi waktu maksimal tiga menit untuk menentukan pilihannya di bilik suara berupa komputer. Jika menggunakan sistem konvensional, membutuhkan waktu cukup banyak “Penggunaan e-Voting berbasis digital ini, pemilihan bisa langsung terhitung dan diketahui hasilnya,” timpal Wawan.
Terpisah, Kepala SMANDA Kota Bogor, Atib Suherman mengapresiasi inisiatif anak didiknya dalam melakukan pemilihan sistem digital. “Kita tidak menggunakan manual lagi,” tuturnya.
Pemilihan Ketua OSIS dengan sistem e-Voting ini juga menjamin azas Luber dan Jurdil. “Kalalu berbasis digital seperti ini salah satu kelebihan, tingkat kredibelitasnya dapat dipertanggungjawabkan, bila dibandingin dengan konvensional,” jelas Atib. (Den)