75 Penyair Antar Puisi ke Tegal Mas Island Festival
Onlinekoe.com – Sebanyak 75 penyair sudah mengantar puisi untuk Tegal Mas Island Festival Puisi Internasional yang digelar 24-26 Januari 2020.
Ketua panitia Isbedy Stiawan ZS bersama sekretarisnya, Syaiful Irba Tanpaka menjelaskan bahwa selain ke 75 penyair tesebut, empat penyair India direncanakan hadir meski tak mengirim puisi. Mereka adalah Shaji Haneef, Lamiya Anjum, Unspoken, dan Adrissya Varangal.
“Saya dapat kabar dari Heri Mulyadi semalam, penyair India akan hadir. Itu hasil percakapan WA Heri dengan penyair dari India,” kata Isbedy, Senin (6/1/2020).
Lalu, masih kata Isbedy, dari ASAS 50 Singapura juga akan hadir meramaikan acara ini, dengan menanggung penginapan dan lain-lain.
“Baru saja saya dapat kabar dari penyair Singapura Hartinah Ahmad, 5 penyair utusan ASAS 50 siap datang,” katanya lagi.
Isbedy menejelaskan, festival sastra internasional pertama dalam sejarah kesenian di Lampung patut didukung bersama. “Kita ingin bangun dunia kesenian, ingin mengenalkan objek wisata dan kuliner ke manacanegara,” ujar dia.
Kegiatan ini ditaja Lamban Sastra Isbedy Stiawan ZS, sebuah komunitas bersastra di Lampung. Pihak Lamban mengajak bergandeng tangan dengan Tegal Mas Islamd bersama mewujudkan impian ini.
Para penyair yang sudah mengirim puisi, selain Indonesia adalah Timor Leste, Tasmania, Brunei Darussalam, Malaysia, dan Singapura. “India dan Thailand menyusul,” katanya.
Syaiful Irba menambahkan, pembukaan yang dijadwalkan dihadiri Gubernur Lampung dan ditandai pembacaan puisi oleh Presiden Penyair Indonesia Sutardji Calzoum Bachri, penyair, juga ada sumbangan tari Sigeh Penguten dan pengalungan selendang tapis dari PKBM Pesona Pulau Tegal.
“Kami langsung dapat info dari ketua PKBM Pesona Pulau Tegal, ibu Uniroh Utami,” tambah Syaiful Irba Tanpaka.
Adapun para penyair yang sudah antar puisi, ialah:
Abdul Kadir Ibrahim,
Abe Baretto Soares (Timor Leste),
Agusri Junaidi,
Ahmad Faisal Imron,
Ahmad Md Tahir,
Ahmad Yulden Erwin,
Anwar Putra Bayu,
Azizah Zubaer,
Bambang Irawan,
Bambang Widiatmoko,
Bara Pattyradja,
Ben Walter (Tasmania),
Beno Siang Pamungkas,
Binhad Nurrohmat,
Bode Riswandi,
Cameron Hindrum (Tasmania),
D Kemalawati,
Dadang Ari Murtono,
Dedi Tarhedi,
Djuhardi Basri,
Emi Suy,
Fahmi Wahid,
Fakhrunnas MA Jabbar,
Fatih Kudus Jaelani,
Fatih Muftih,
Gol A Gong,
Gunawan Pharrikesit,
Haini Karno (Sabah, Malaysia),
Hartinah Ahmad (Singapura),
Heri Mulyadi,
Hermawan,
Husnizar Hood,
Irawan Sandhya Wiraatmaja,
Isbedy Stiawan ZS,
Iswadi Pratama,
Indrawati Sugiatiningsih,
Jasni Matlani (Kinabalu, Malaysia),
Jauza Imani
Kathirina Susanna Tati (Sabah, Malaysia),
Kunni Masrohanti,
Lukman A Sya,
M. Afik Naufal,
M. Anton Sulistyo,
Mahwi Air Tawar,
Lalu, Malim Ghozali PK (Darulridzwan, Malaysia),
Marhalim Zaini,
Marta La Batin,
Mintarsih Mimin,
Mohd Rosli Bakir (Johor, Malaysia),
Mohamad Saleeh Rahamad (PENA, Malaysia),
Muhammad Alfariezie,
Muhamad de Putra,
Muhammad Ibrahim Ilyas,
Nanang R Supriyatin,
Nizwar,
Nezar Patria,
Pranita Dewi,
Putu Fajar Arcana,
Rahmat Sudirman,
Ratna Ayu Budhiarti,
Rida K Liamsi,
Rini Intama,
Salman Yoga,
Siti Salmah,
Samsuddin Said (Singapura),
Shamsudin Othman (Malaysia),
Sheikh Mansoor bin Sheikh Mohammad (Brunnei Darussalam),
Syaiful Irba Tanpaka,
Syarifuddin Arifin,
Suyadi San,
Sutardji Calzoum Bachri,
Tarmizi Rumahitam,
Taufik Ikram Jamil,
Titin Ulpianti,
Toto St Radik,
Toton Dai Permana,
Warih Wisatsana,
Wayan Jengki Sunarta.